Jazz Legacy 4 adalah penampilan perdana dari C & G project yang 100% didukung oleh musisi local Surabaya.Setelah di Jazz Legacy 3 banyak didominasi oleh musik-musik PostBop, bahkan terkadang bermain di jalur Free Jazz.Maka di Jazz Legacy 4 ini, C & G Project mengusung musik-musik Fusion yang cenderung ke arah Rock untuk menarik minat para kawula muda dan musisi rock. GONNA ROCK THIS TOWN !!!….didukung oleh para musisi local bertalenta yang dianggap sebagai “Top Gun” di bidang mereka masing-masing. Seperti Desy Agustina (big 3 Dreamgirls, Global TV) yang akhir-akhir ini menekuni dunia jazz ; Krisna Setiawan, murid dari Slamet Abdul Syukur dan Bubi Chen ini, karya2 musiknya telah diterbitkan di Taiwan, Australia, Belanda, AS, Yunani, Jerman dan Austria. Dan segera dipasarkan ke seluruh dunia oleh Bamacher, perusahaan rekaman dari Austria ; Dyfan Alvin, salah satu murid Bubi Chen paling berbakat saat ini. Tak ketinggalan pula “Young Gun” berusia 17 tahun, Timothy Putra seorang guitarist yang sangat bertalenta. Tak ketinggalan pula Rio Kurniawan pada bass dan Howie Chen, kakak dari Benny Chen pada percussions.
C & G Project
Benny Chen:
Sangat dikenal di kalangan educator dan praktisi musik.Berlatar belakang pendidikan formal computer science. Pada masa belianya belajar piano klasik dengan Widya Kristianti selama 6 tahun.Pada usia ke 12 tahun memulai belajar dasar-dasar permainan drum dari Ian Hay, seorang drummer rock handal. Sangat jeli & tajam dalam menganalisa permainan musik, sehingga di usianya yang belum genap 17 tahun sudah dipercaya untuk menjadi juri di berbagai Music Contest papan atas, antara lain:
- – Yamaha Light Music Contest (LMC)
- – Yamaha Band Explosion (BEX)
- – Yamaha Asian Beat Band Competition
- – Sonor Drum Competition dll.
Pada masa kuliah di luar negeri, mengambil kursus privat dari banyak guru. Terjun ke dunia jazz pada tahun 1993 dan mendapat kesempatan bermain di berbagai ajang musik dengan sang ayah, Bubi Chen. Juga belajar drum dari beberapa kolega ayahnya, para drummer kelas dunia seperti: Tony Buck, Prof .Gary France dan Grant Collins (Benny menjadi produser dalam album Grant Collins bersama Libero), para Super Drummer seperti Billy Cobham dan Ronald Shannon Jackson. Kecintaannya pada dunia edukasi musik, terutama musik jazz, membuatnya menerima tawaran Yason untuk membentuk C & G Project.
Yason Gunawan:
Pemain piano dan saxophone handal ini menyelesaikan pendidikannya dalam bidang musik di Vancouver, Canada pada jurusan Commercial Music di Mount Royal Conservatory Of Music dan Jazz Performance di Capilano College. Dibimbing para pianist dan saxophonist handal seperti: Bob Murphy, Ross Taggard, Mike Allen dll. Pernah tampil di beberapa event musik besar seperti: Vancouver Jazz Festival, Langley Music Festival, Nelson Music Festival dll. Yason Juga pernah tampil dengan beberapa musisi Jazz kelas dunia seperti: Jimmy Heath, Phil Nimmons, Regina Carter dll. Pernah tampil di acara TV Vancouver bersama Jane Bunnet dan Nite Cap. Beberapa buah album yang telah dihasilkan antara lain: Art Of Time, Nimmons N’ Nite Cap, Alone, Grad Recital, Project Dinsum.
Selain disibukkan dengan kegiatan mengajarnya, Yason terus belajar secara privat dengan The Living Legend & Indonesian Jazz Icon, Bubi Chen yang namanya pernah tercantum sebagai salah satu dari 10 Best Jazz Pianist In The World. Yason yang dijuluki The Rising Star ini mendirikan Chen & Gunawan Project (C & G Project) bersama drummer hebat Benny Chen yang bertujuan untuk memajukan dan menggairahkan perkembangan musik jazz tanah air, khususnya Surabaya.
