Jenggala Jazz Night bersama Xiong Trio plus Idang Rasjidi & Margie Segers

Jumat (21/05) lalu bertempat di Griya Jenggala milik pengusaha Arifin Panigoro digelar sebuah konser menampilkan trio asal Malaysia Xiong Trio yang terdiri dari Xiong (guitar, vokal), Norman Rahman (bass), dan Aylwin Kathuravarathunam (cajon box drum).
Konser dihadiri sejumlah mantan menteri seperti Siswono Yudohusodo juga dihadiri sejumlah seniman seperti Franky Sahilatua dan Eros Djarot. Hadir pula owner No Black Tie, sebuah klab jazz di Kuala Lumpur Malaysia, Evelyn Hii. Tampak pula Ida Baharson Malaon, adik dari tokoh jazz Indra Malaon yang dikenal aktivitasnya di Jakarta Jazz Society bersama almarhum Firman L. Soebardjo.
Konser malam itu dibagian dalam dua bagian. Pada sesi pertama Xiong membawakan karya-karya musisi Brasil seperti Tom Jobim maupun Joao Gilberto. Ia juga ‘mendongeng’ bagaimana lagu-lagu tersebut dibuat dan dimainkan. Meluncurlah ‘Garota de Ipanema’ seraya ia meminta para audiens yang hadir untuk menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya dengan keras. Seolah seperti mitos cerita tentang Gadis dari Ipanema yang setiap hari berjalan menuju pantai dan menarik perhatian Jobim dan Moraes.

Xiong lalu melihat jam tangannya dan berkata. “Wow, anda disini sudah tiga puluh menit dan mendengarkan saya bernanyi dalam bahasa portugis, meski anda tak tahu apa artinya, anda masih disini. Mari bertepuk tangan untuk apresiasi anda”, diikuti dengan tepukan tangan para hadirin.
Lagu berikutnya adalah Carioca karya Joao Gilberto. Xiong kembali bercerita, “Biasanya lagu-lagu yang diciptakan selalu menandai suatu tempat seperti Copacabana, Ipanema. Orang-orang seberang biasanya diejek karena hanya bisa melihat dari kejauhan”.
Berikutnya Xiong bercerita tentang sebuah bukit setinggi 710 meter yang terletak di Rio deJaneiro. Sebuah patung Jesus berdiri tegak ditempat yang bernama Corcovado. Ia memanggil pianis Idang Rasjidi yang membuka permainan dengan solo pada piano dan berlanjut pada lagu berikutnya Aqua de Beber yang artinya meminum air.

Usai jeda pertunjukan sekitar 15 menit sambil menikmati sajian hidangan santap malam yang memikat selera, Xiong memanggil diva jazz Indonesia Margie Segers. Lewat suaranya yang khas dan hingga kini belum ada yang menandingi Margie yang tampil prima membawakan One not Samba. Unison vocal dan piano dibawakan secara apik oleh Idang Rasjidi lalu disahut permainan solo cajon oleh Aylwin. Jawaban atas lagu pertama yaitu The Boy from Ipanema yang dinyanyikan dalam bahasa Inggris lalu disusul Fragile milik Sting. Dilagu ini terjadi call-and-response antara Idang dan Aylwin, bersahut-sahutan. Ini rupanya akhir dari pertunjukan. Tapi penonton bertepuk tangan meminta encore, sehingga Margie Segers berduet bersama Idang menyajikan lagu berikut,
Langit yang biru cemerlang / tertutup awan yang kelabu / Tiada sinar yang terang / membuat cerah di hatiku
Hatiku kini yang ragu / sejak ditinggalkan olehmu dulu/ Meragukan cintamu kepadaku / maafkan sayangku
Dosakah aku / bila dicumbu oleh teman lamamu……

Pada bagian Dosakah aku, Margie melirik Idang yang tersipu-sipu. “Koq demen banget sih bagian itu…”, ujar Idang dan penonton pun tertawa sambil ikut bernyanyi hingga lagu usai.