Barry Likumahuwa kalahkan Java Jazz, simakDialog dan Tohpati Ethnomission

Apakah judul diatas provokatif?. Tentu saja saya sengaja melakukannya. Sejatinya Barry sedang tidak bertanding melawan siapapun. Begitu pula Java Jazz, simakDialog dan Tohpati dengan Ethnomissionnya plus pendatang baru Sketsa.

Adalah ajang Indonesia Cutting Edge Music Award 2010 yang baru digelar beberapa hari lalu yang menasbihkan nama Barry Likumahuwa lewat lagu Mati Saja yang dibawakan vokalnya oleh Matthew Sawyers yang menjadi favorit untuk kategori Jazz Song.

Ajang Indonesia Cutting Edge Music Award 2010 merupakan apresiasi penghargaan karya musik tahunan yang diadakan dengan semangat untuk menanggapi fenomena terbaru dari perkembangan terkini atas produksi karya musik di Indonesia. Penghargaan diberikan sebagai apresiasi kepada musisi yang memiliki semangat pembaharuan dalam menciptakan karya musik dengan bentuk-bentuk ekspresi baru lewat penjelajahan musikal yang beraneka ragam sehingga menawarkan pilihan-pilihan baru akan karya musik kepada publik.

Proses pemilihan pemenang dilakukan lewat voting. Peserta voting – masyarakat umum yang suka musik – tinggal memasukkan data mereka lalu memilih band yang difavoritkan. Untuk menjaga keabsahan, setiap voters, hanya berhak memberikan satu suara saja pada setiap kategori. Panitia ICEMA memberikan sample track yang bisa didengarkan supaya pilihan peserta voting setidaknya bisa mewakili musik yang menjadi kegemaran mereka.

Dan supaya menghindari ‘robot’ yang melakukan voting, ICEMA memberlakukan sistem konfirmasi via email untuk setiap vote yang dilakukan.

Selain kategori Jazz, ada pula World Music dengan Tompi lewat Hello Sallamualaekum yang menjadi favorit, menyisihkan Kroncong Tenggara – Kroncong Tenggara, Kunokini – Indo Baru, Saratus Persen – Midnight Sky dan
Akordeon – Moving.

Meski harus diakui Barry Likumahuwa tidak dapat diperbandingkan dengan Java Jazz, Tohpati Ethomission terlebih lagi simakDialog, ajang ini patut mendapat apresiasi.