NewsProfile

Panca Tan Matra tampilkan Toninho Horta dan Dwiki Dharmawan di Bali

Tak banyak publikasi yang disebarluaskan mengenai acara ini. Memang waktu persiapannya pun terbilang singkat. Acara yang digelar di Museum Rudana Ubud Bali, Rabu 13 Oktober 2010 ini tapi tetap digarap serius. Tak kurang sejumlah artis berkolaborasi kreatif menggabungkan Suara, Rupa dan Kata dalam konser bertajuk Panca Tan Matra.

Putu Rudana, Toninho Horta dan Dwiki Dharmawan saat menandatangani Prasasti
Putu Rudana, Toninho Horta dan Dwiki Dharmawan saat menandatangani Prasasti

Putu Supadma Rudana, direktur museum memaparkan bahwa konser tersebut digagas karena kesadaran bahwa belakangan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semboyan negara Indonesia sedikit terlupakan akibat banyaknya benih-benih perpecahan yang timbul karena sejumlah kepentingan, ketegangan mayoritas versus minoritas, prasangka dan praduga yang berujung pada kesalahpahaman tak berkesudahan.

Diundanglah Dwiki Dharmawan, pianis pentolan Krakatau dan penggagas World Peace Orchestra bersama Nyoman Windha, musisi asal Bali yang merintis JES (Jegog dan Semar Penggulingan) Gamelan Fusion yang mengkolaborasikan jegog dengan instrumen musik modern. Diajak pula I Nyoman Sura, penari sekaligus koreografer yang kini menjadi pengajar di Institut Seni Indonesia, Denpasar. Bergabung Warih Wisatsana, penyair yang pernah meraih Bung Hatta Award dan sejumlah penghargaan lain. Kolaborasi diatas dipercantik dengan hadirnya Brazillian Guitarist Ambassador, Toninho Horta yang tiba sehari sebelumnya dari sebuah pertunjukan di Jepang.

***

Penampilan Dwiki Dharmawan turut dibackup sejumlah musisi berbakat negeri ini. Diantaranya Demas Narawangsa (drums), Barry Likumahuwa (bass), Ivan Nestorman (vokal) dan Dira J. Sugandhi (vokal) serta Rio Sidik (trumpet). Philippe Ciminato, perkusionis asal Perancis yang sedang bertandang ke Bali turut melengkapi line-up ini. Meski tanpa latihan permainan mereka membuat tepuk tangan tak pernah berhenti seusai mereka memainkan komposisi-demi-komposisi.

Toninho Horta saat tampil di Panca Tan Matra
Toninho Horta saat tampil di Panca Tan Matra

Toninho Horta yang belum pernah bertemu dengan Dwiki Dharmawan sebelumnya pun merasa gembira dengan line-up yang disodorkan oleh panitia. Terbukti line-up ini pula yang ditampilkan di 3rd Asean Jazz Festival dua hari setelah pertunjukan Panca Tan Matra.

Mereka membawakan sejumlah lagu antara lain Spirit of Peace, Benggong, Lamalera yang diambil dari album terakhir Dwiki Dharmawan WPO. Sementara saat tampil bersama Toninho Horta, mereka tampil membawakan beberapa lagu standard seperti Mas Que Nada. Lagu Aquelas Coisas Todas dan For my Children menjadi penutup konser yang berlangsung sekitar satu setengah jam tersebut.

Seusai acara, Toninho Horta, Dwiki Dharmawan dan Putu Supadma Rudana menandatangani Prasasti berupa sebuah batu besar yang berada tepat dibagian depan Museum Rudana, sehingga jika anda berkesempatan mampir ke museum yang terletak di Ubud ini anda akan melihat prasasti tersebut.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker