Laporan Perjalanan simakDialog ke Kathmandu Jazz Festival
simakDIALOG – sebuah grup jazz kontemporer asal Indonesia baru saja diundang oleh Kathmandu Jazz Festival dan ini merupakan kali kedua penampilan mereka di festival tertinggi di Himalaya.
simakDialog terdiri dari Riza Arshad (keys/leader), Tohpati Ario Hutomo (gitar), Adhitya Paratama (elektrikbass), Endang Ramdan (sundanese kendang), Erlan Suwardana (sundanese kendang) dan Cucu Kurnia (metal toys).
Berikut ini laporan perjalanan yang disampaikan Riza Arshad pada redaksi Wartajazz.com. Kami edit seperlunya.

Perjalanan kami menuju Nepal via Bangkok berjalan dengan baik. Di Svarnabum, Bangkok kami dijemput dan diantar ke hotel oleh staf KBRI, pak Witon Wijaya. Kami bermalam 1 malam dan keesokan paginya diantar oleh mobil KBRI kembali ke airport u/ melanjutkan perjalanan ke Kathmandu.
Setelah menempuh 3 jam 15 menit, kami mendarat di Kathmandu Int’l Airport dan dijemput oleh staf Konsulat Jendral RI, pak Manish dan pak Annan – beliau adalah warga Negara Nepal yang direkrut menjadi staf KJRI – dan beberapa WNI yang menetap bekerja sebagai tenaga ahli u/ PBB di Nepal, mayor Marinir Bpk Arief dan Bapak Fauzi yang istrinya – Ibu Siti Halati yang bekerja untuk FAO UN.
Malam hari dan keesokan harinya, kami diajak makan siang oleh staf KJRI dan para expat WNI. Sore harinya kami melakukan persiapan untuk tampil di sebuah jazz club yang termashur di Nepal – Upstairs, untuk tampil pada malam harinya yang terletak hanya sekitar 100 meter dari hotel Ambassador di mana kami menginap. Kami berjumpa dan bertukar cerita dengan beberapa ‘kawan lama’ kami yang masih turut mengundang dan menangani acara Jazzmandu sejak kunjungan kami di tahun 2004.

Upstairs, sebuah bangunan sangat sederhana terletak di jalan besar dan berada di antara bangunan toko sederhana khas Nepal. Terdiri dari 3 lantai dan sangat sederhana – di mana lantai 1 adalah dapur, lantai 2 bar dan lounge serta lantai 3 adalah ‘ekstra’ ruangan untuk para tamu. Sangat khas bangunan untuk jazz club yang dijumpai di seluruh dunia, seperti antara lain Blue Note, NY, 505 Sydney, No Black Ties, KL juga Café Au Lait di Jakarta.
Usai soundcheck, simakDialog segera bermain selama 60 menit yang dimulai dengan lagu ‘Disapih’ dari album ke 5 – DemiMasa, dilanjutkan dengan lagu Miles Davis ‘Footprints’ dan ditutup oleh komposisi original ‘Sidewalk Stories’ dari album ke 3 ‘trance/mission’. Ruangan menjadi sangat penuh sesak dan melebihi kapasitas namun tertib, tak membuat orang bergeming meski sD hanya menampilkan 3 lagu dalam kurun waktu 60 menit. Olahan musik ‘west meet southeast’ simakDialog menurut beberapa kritikus musik di Eropa dan Amerika menjadi hal yang menarik dan ‘baru’ bagi penikmat musik jazz yang mayoritas imigran/turis kulit putih yang berada di Nepal. Dapat dipahami bahwa pada bulan Oktober dan awal November adalah musim baik u/ kegiatan trekking, rafting di Nepal dan hampir semua hotel full booked – untuk itu salah satu alas an panitia menyelenggarakan festival Jazzmandu.
Keesokan harinya, simakDialog bersama seluruh musisi penampil berangkat ke venue Jazzmandu di Gokarna, menuju ke di kaki bukit kira-kira 40 menit dari pusat kota Kathmandu.

simakDialog menampilkan jenis musik kategori contemporary jazz progressive yang memberi nafas dan warna yang berbeda di antara penampil Jazzmandu kali ini yang menjadi alasan Navin Chettri direktur program Kathmandu Jazz Fest mengundang simakDialog sebagai penampil karena keunikan musiknya yang tidak hanya sekedar menampilkan percampuran ‘barat dan asia tenggara’, tapi nafas ‘baru’ dalam kategori jazz world yang ditampilkan simakDialog memang berbeda. Seperti yang diakui oleh salah seorang reviewer dari Borislav Kresojevic -> musik yang dimainkan simakDialog adalah jenis musik yang hampir tak pernah dimainkan lagi oleh grup manapun di genre kontemporer jazz setelah awal formasi grup Mahavishnu (John Mclaughlin, Jan Hammer) sejak tahun 1974. Sebagian musisi Amerika seperti drummer Ari Hoenig http://www.arihoenig.com pianist James Miley (yang bergelar doktor, staf pengajar di West university of The West, Oregon) dan saxophonist Peter Epstein yang mengajar di Oregon University – lewat kibordis Riza Arshad memberikan pernyataan serupa.
Keunikan ini dirasakan sebagai ‘hal baru’ yang menarik perhatian mereka dan bagi siapapun yang mendengarkan melalui 2 pertunjukan simakDialog dalam kunjungan kali ini. Bahkan, sebagian pendengar di Upstairs jazz club yang sebagian besar pelajar beberapa international high school dan college.
Melalui berbagai upaya dan bantuan yang diberikan oleh pengusaha Arifin Panigoro memungkinkan grup simakDialog memenuhi undangan ke 2 untuk tampil di Kathmandu Jazz Festival/Jazzmandu 2010 – sebuah festival yang diselenggarakan bertepatan dengan musim berkunjung para pencinta alam dari seluruh dunia dan di Gokarna – yang terletak di kaki bukit pegunungan Himalaya membuat Kathmandu Jazz Festival atau disebut juga Jazzmandu menjadi salah satu festival Jazz terunik dunia di kawasan tengah Asia.
Kami – simakDialog bersyukur atas selesainya misi ini dan berterimakasih pada Tuhan yang MAHA ESA dan KUASA atas ridhoNYA, semoga memberi manfaat yang baik dan luas bagi Bpk. Arifin Panigoro, Bpk. Iwan Ramelan, Bpk Frits Momor dari tim produksi grup, Bpk. Navin Chettri, Ibu Silvia direktur dan wakil direktur Kathmandu Jazz Festival dan Diwas L/O kami di Jazzmandu segenap staf KBRI di New Delhi dan Bangladesh, Bpk Anand dan Bpk Manish Koirala selaku staf KJRI di Nepal, Bpk dan Ibu Gunawan Setiadi dari WHO, Bpk Fauzi dan Ibu Siti Halati dari FAO, Bpk Mayor Marinir Arief Rahman Hakim, Bpk Ray Wahyuniawan dan Bpk Agus dari UNMil, dan secara khususnya bagi kami. Amiin YRA.