Java Jazz FestivalNews

More, Another Side of Bubi Chen

Bubi Chen di Java Jazz Festival 2011 (Photo by Arief Sukardono/Wartajazz)

“Kita harus belajar mencintai musik jazz dan bukan musik jazz”, Ujar Bubi Chen, pianis jazz legendaris Indonesia yang memperlihatkan semangat tinggi dalam bermusik meski beliau sudah duduk di kursi roda karena kaki kirinya sudah diamputasi atas penyakit gulanya yang beberapa tahun terakhir semakin kronis ini dalam kesempatan tampil di hari ketiga (6/3) AXIS Jakarta International Java Jazz Festival 2011. Now or never, di usia ke-73 pianis yang bermukim di Surabaya ini seperti tampak gerah dengan eksplorasi repertoire-repertoire jazz standard yang seolah berhenti di kawasan Broadway dan Tin Pan Alley New York.

“Di luar sana”, tentu masih banyak yang menarik dan menantang. Bagaimana Count Basie Orchestra di era 1960an sudah memberanikan diri menamainkan The Beatles songbooks. Saat ini, sudah tidak terhitung lagi para musisi jazz legendaris dan terkenal menampilkan tembang-tembang di luar wilayah musik jazz pada umumnya. Inspirasinya bisa saja datang dari karya-karya populer Michael Jackson, Madonna, Bjork, Radiohead bahkan sampai Rihanna atau Beyonce. Bisa jadi, ke depan para komposer nasional pun bisa dipertimbangkan. Katakanlah seperti Ki Narto Sabda, Ismail Marzuki, Melly Goeslaw atau barangkali lagu-lagu yang populer ditampilkan oleh Chrisye atau malah Dewa.

Tak kalah semangat, Bubi Chen pada saat itu di Ruang Semeru Garuda Hall lantai 6 menampilkan lagu-lagu pop dari berbagai masa. Tidak ketinggalan pula mengundah beberapa penyanyi pop terkenal dan lagi naik daun sebagai bintang tamu. Pertunjukannya sendiri dibuka dengan klangenan koleksi standard “The Day of Wines and Roses”. Dalam kondisi kesehatan seperti yang disebut di atas, Bubi Chen juga masih tampil tidak mengecewakan para penonton yang memenuhi ruangan itu. Disusul juga masih dengan koleksi standard ‘Body and Soul’. Namun kali ini yang menyanyi adalah Amanda Sierra. Selanjutnya tembang yang populer ditampilkan ABBA ‘I Have a Dream’ hadir. Dilanjutkan dengan Bee Gees classic, ‘More Than a Woman’. Mungkin Bubi Chen merasa lebih gaul dengan menampilkan beberapa hit Bee Gees lagi seperti ‘Emotions’ dan sedikit goyang disko dengan ‘Staying Alive’. Belum termasuk tembang duetnya Barbara Streisand & Barry Gibb ‘What Kind a Fool’. Milik mendiang Michael Jackson malam itu juga unjuk gigi dengan ‘Beat It’-nya.  Selain Sierra, para bintang tamu yang hadir malam itu antara lain Memes, Cindy Bernadatte, Lala Suwages, Eka Dewi sampai Soulmate.

Dilihat dari segi aransemennya, masih kurang optimal. Seperti posisinya belum berimbang antara pop dan jazznya. Kali ini, pendulumnya lebih banyak ke musik popnya. Sebenarnya dengan memainkan karya-karya pop masa kini jika digarap lebih serius hasilnya sering mengagetkan dan bahkan memunculkan energi dan gairah baru dalam bereksplorasi atas sebuah materi lagu.

Menurut Eddy Syakroni, yang juga sebagai penjaga gawang ritmik malam itu, proyek album musik pop a la Bubi Chen ini sedianya direlease bersamaan dengan Java Jazz Festival 2011 ini, namun belum terealisasi karena masih terkendala masalah teknis. Sekeluarnya album tersebut, bisa jadi menjadi bagian kedua dari album Bubi Chen di tahun lalu, “The Many Colours of Bubi Chen” yang memainkan beberapa lagu pop dan rock seperti karya Deep Purple, Scorpion sampai Ronan Keating. Mungkin album Bubi Chen Plays Pop ini menjadi bagian kedua dari album sebelumnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker