News

Glenn Fredly dan Perubahan Cuaca

Glenn Fredly di Malang
Glenn Fredly di Malang

Cuaca yang tidak menentu diakibatkan perubahan iklim di belahan bumi juga dirasakan oleh masyarakat kota Malang Jawa Timur. Jika satu hari di hitung atau disamakan dengan 24 jam maka rata-rata dalam satu hari bisa jadi 15 jam dalam kondisi hujan dan sisanya masih saja dalam kondisi cuaca mendung bukannya cerah. Tidak salah jika pada tahun 70-an Malang dikenal sebagai kota hujan, selain Bogor. Akibat langsung yang dirasakan oleh kebanyakan penduduk kota Malang dengan  tingginya curah hujan ini adalah hawa yang sejuk kecenderungan dingin.

Tapi hari Sabtu 16 April 2011 di salah satu sudut kota malang, tepatnya di Ballroom Swarna Paksi, Hotel Kartika Graha, malam itu berubah cuaca-nya dari dingin menjadi hangat cenderung panas.

Penyanyi asal Ambon yang mempunyai nama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo atau lebih terkenal dengan Glenn Fredly bersama Dji Sam Soe – Jazz Moment dalam pertunjukkan yang bertajuk – Malang ImaJAZZnation – benar-benar menggelorakan kota Malang sekaligus sedikit mengubah cuaca saat itu.

Band pembuka dari kota malang tidak begitu menarik para penonton yang malam itu mencerminkan fans Glenn Fredly, kaum muda enerjik usia antara 20 – 35 tahunan, mapan dan apresiatif terhadap seni khususnya musik.

Tepat pukul 21.15 sorak histeria penonton membahana ketika sang pembawa acara memanggil Glenn untuk tampil. Tepat sekali pilihan lagu pertama yang atraktif karangan Guruh Soekarno Putra, ‘Kala Cinta Menggoda’ (yang dipopulerkan oleh alm. Chrisye). Dengan balutan celana blue-jeans, baju putih lengan panjang di lipat, dasi hitam dan topi (baretta) putih, sungguh penampilan yang “Glenn” banget. Dengan di dampingi band yang digawangi oleh keyboard 1 Hari Anggoman, keyboard 2 Kena, bass Bonar Abraham, guitar Andre dan drum Rayendra, lagu lama tersebut terasa segar didengar kembali. Dengan hentakan bass drum dan break-break yang terasa sekali sentuhan jazz-nya. Perpindahan ke lagu kedua kembali membuat histeria penonton. Meski agak lembut jazzy tapi masih membuat semangat.

Pada jeda lagu berikutnya dimanfaatkan oleh Glenn untuk menyapa penonton. Rupanya banyak juga cerita Glenn tentang kota Malang dan secara khusus memberikan apresiasi tinggi kepada masyarakat kota ini. Lagu-lagu berikutnya diambilkan dari album Glenn sendiri misalnya ‘January’, ‘Tega’, ‘Akhir Cerita Cinta’, dan ‘Kasih Putih’.

Setelah ‘Dansa yuk Dansa’  Glenn mengenalkan masing-masing personil band dan menanyakan sudah berapa lama pertunjukkan ini, penonton sudah merasa bahwa waktu perpisahan sudah dekat maka bergemalah permintaan untuk meneruskan pertunjukkan.

Kembali Glenn berdialog dengan penonton, santai sekali, bahkan memberikan kesempatan untuk mengambil foto, sangat akrab, menurut dia bahwa musik mempersatukan semua orang yang berbeda warna kulit, berbeda agama, berbeda umur, berbeda status sosial dan malam itu Glenn bersama penonton membuat meneriakkan satu suara menolak pembangunan gedung DPR.

Akhirnya dengan gaya “negosiasi” antara Glenn dan pemain band masih mengalun 2 buah lagu lagi. Ketika lagu yang diambil dari album “Cinta Silver”, ‘You are My Everything’¸ jadilah hall hotel Kartika Graha tersebut tempat paduan suara dadakan. Hampir semua penonton hafal lirik lagunya.

I’ll come running to you

Fill me with your love forever

Promise you one thing

That i would never let you go

‘cause you are my everything

Ditengah-tengah cuaca global yang tidak menentu, sistem politik yang carut marut dan ketenangan masyarakat yang terusik bom, ternyata masih ada sisa iklim yang konsisten dan tetap eksis di kalangannya: J A Z Z

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker