Barangkali ia adalah saxophonist yang paling sering bertandang ke Indonesia setidaknya delapan tahun terakhir. Pria dengan pengalaman hampir dua puluh tahun dalam dunia pop, soul dan contemporary jazz atau lazimnya kita mengenal sebagai smooth-jazz.
Sebagian anda yang mungkin belum akrab dengan namanya, tak perlu khawatir dengan kualitasnya. Ia adalah saxophonist yang dipercaya oleh vokalis top Al Jarreau – selain juga mengiringi sejumlah penyanyi atau artis lain sebut saja James Ingram, trumpeter nomor wahid Rick Braun dan gitaris Peter White, vokalis Oleta Adams, Kenny Loggins, Patti Austin sampai musisi seperti Jeffrey Osborne, Jeff Lorber, David Benoit, Carl Anderson, Bobby Caldwell, Johnny Mathis dan banyak lagi lainnya.
Paulo yang dibesarkan dilingkungan keluarga musisi – ayahnya seorang pianis, sang ibu adalah penyanyi serta saudaranya memainkan instrumen – meski agak telat mempelajari saxophone, ketika ia berusia 15 tahun – merupakan pemain horn pertama di band sekolahnya.
Ia memilih jalan hidup yang lebih menantang dengan bergabung bersama band pop/rock Kalapana yang cukup populer di Jepang. Pada fase inilah ia merekam sebuah solo album dibawah Trio records yang kemudian membawanya pada sebuah kesempatan bekerjasama dengan pianist legendaris Herbie Hancock.
Paulo bertemu produser Robert Kraft yang membantunya mendapatkan kontrak dengan MCA Records. Album One Passion yang dirilis masuk dalam Top Ten hit dalam tanggal lagu Contemporary Jazz/NAC. Album Fusebox (1999) yang dilepas oleh GRP Records memasukkan namanya dalam Top 20 on Billboard’s Contemporary Jazz chart.
Sejak 1994 Paulo memutuskan mendirikan label miliknya sendiri bernama Noteworthy Records dan merilis album solo keempatnya lewat proyek Save the Children yang disusul My Heart and Soul (1996). Mudah diduga, album yang bercorak slamming funk dan dreamy balladry ini juga masuk dalam top ten Smooth Jazz.
Sebuah kisah cinta yang berlanjut dengan Midnight Passion – gambaran dimana jejak karir Paulo terefleksi. Mengikuti selepasnya sebuah album Holiday Recording Sax for Christmas yang diganjar penghargaan “Hawaiian Grammy” Hoku Award untuk kategori Best Jazz CD of the Year.
Proyek Paulo tak terbatas pada hal diatas. Ia juag bekerjasama dan tampil dengan Honolulu Symphony dan Asian American Symphonies. Ia juga terlibat dalam The Temecula Wine and Music Festival – yang memasuki tahun ke tujuh, diselenggarakan tanggal 30 April 2011 lalu – dan merupakan salah satu acara penting yang melibatkan banyak nama dalam dunia Smooth Jazz dan R&B. Ia juga masih menjadi musical host untuk Dolphin Days Music Festival di Hawaii, yang merupakan bagian dari acara amal bersama Shriners Hospital for Children.
Reputasi Michael Paulo mungkin menjadi salah satu alasan pula ia kerap di undang di acara Java Jazz Festival besutan Peter Gontha – bahkan terakhir mendapat kepercayaan sebagai Artist In Residence. Ia kerap pula menghibur Sultan of Brunei dan keluarga Kerajaan Thailand. Michael juga cukup populer di Jepang dan sudah sering bekerjasama bersama musisi negeri matahari terbit ini, sebut saja Namie Amuro, Eikichi Yazawa, Anrie, Mari Ijima, Globe dan lainnya.
Michael Paulo berkomentar, “Music is always going to evolve, and it’s up to the artist to respond gracefully to the changes. We don’t know what the music will sound like years from now, but no matter what, it will be based on what the people in the audience feel.”
STOP PRESS
Michael Paulo akan tampil dalam Economic Jazz UGM di Yogyakarta tanggal 14 Mei 2011