Menikmati Gado-gado Jakarta di Berlin
Berlin ‘The friendliest city in the world’ adalah kota penuh dengan aktifitas seni dan budaya. Apalagi pada musim panas, puluhan festival menghiasi kota Berlin yang siap memuaskan dahaga. Salah satunya Jakarta Berlin Arts Festival 2011 yang merupakan program kerjasama antara pemerintah provinsi DKI Jakarta dan pemerintah kota Berlin.
Tempat pertunjukan yang dipilih panitia adalah Kesselhause yang berada dikomplek KulturBrauerei yang dijuluki sebagai melting potnya Berlin untuk agenda budaya. Bangunan tua bekas brewing –
Kelompok supergrup Indonesia, Krakatau dijadwalkan akan bertolak ke Berlin untuk ambil bagian dalam kegiatan Jakarta Berlin Arts Festival 2011.
Grup yang terdiri dari Dwiki Dharmawan (keyboards, synthesizer), Pra Budhi Dharma (bas), Ade Rudiana (kendang), Yoyon Darsono (tarompet, rebab, suling), Zainal Arifin (gamelan, perkusi), Gerry Herb (drum), dan Nyak Ina Raseuki alias Ubiet (vokal) akan berangkat bersama Wahyu Cahyono, Nanita Singawinata dan Agus Setiawan Basuni hari Senin, 27 Juni 2011.
Sampai berita ini diturunkan Krakatau dijadwalkan manggung tiga kali yaitu di Kesselhaus pada tanggal 30 Juni dan 2 Juli 2011, serta di Goya pada tanggal 1 Juli 2011.
Dwiki Dharmawan dan Pra Budi Dharma yang sempat ditemui WartaJazz disebuah resto padang dikawasan Sabang Jakarta Pusat menyatakan bahwa Krakatau akan tampil dalam kombinasi materi lama dengan sejumlah materi baru yang mereka dapatkan ketika melakukan kunjungan ke Sulawesi dalam sebuah proyek bernama Krakatau Celebes Fantasy.
***
Penampilan Krakatau dihadapan publik tercatat pada Asean Jazz Festival bulan Oktober 2011 yang lalu. Mereka sempat pula tampil di Jazz @ Fort Rotterdam Makassar dan berkolaborasi dengan grup setempat La Biri community.
Krakatau adalah kelompok musik yang unik karena mengusung musik Karawitan yang diprogresi sedemikian rupa sehingga bersatu dengan ‘modern sound’. Awalnya ide ini ditolak oleh banyak kalangan tradisi, dan oleh kalangan jazz diperdebatkan apakah masuk kategori jazz atau tidak. Tapi waktu membuktikan bahwa mereka berada didua dunia sekaligus, world music dan jazz bahkan North Sea Jazz Festival menempatkan mereka pada satu kategori yang merupakan kombinasi yaitu World Fusion.
Krakatau telah menjejakkan karir musik lebih dari 26 tahun, dan merupakan kelompok jazz tertua di Indonesia yang masih konsisten menghasilkan karya dan manggung, meski lebih sering tampil di mancanegara ketimbang menghibur publik jazz Indonesia.
Kita ucapkan selamat kepada Krakatau, mengharumkan nama Indonesia dan menghibur publik Berlin, Jerman.