Doaputra Ebal Johan Likumahuwa atau yang lebih dikenal dengan nama Utha Likumahuwa hari ini tutup usia pada pukul 13.11 di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan setelah sempat menjalani operasi pada 8 September lalu karena mengalami penyempitan pembuluh darah akibat stroke.
Utha Likumahuwa mendapat serangat stroke saat berlibur ke Pekanbaru Juni lalu. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Santa Maria, Pekanbaru. Ia memang memiliki riwayat terkena diabetes.
Ia dikenal luas lewat tembang Puncak Asmara, Sesaat Kau Hadir, Untuk Apa Lagi dan Esok kan Masih Ada yang pada zamannya merajai tangga lagu radio-radio di Indonesia.
Utha pernah meraih penampilan terbaik kedua pada ASEAN Pop Song Festival 1989 di Manila membawakan lagu Sesaat Kau Hadir”, pernah pula menggondol Juara 2 Asia Pacific Singing Contest di Hongkong dan Kuala Lumpur yang saat itu ia berduet bersama Trie Utami dengan lagu “Mungkinkah Terjadi”.
Utha sempat merilis album “Kembali” lewat Platinum Records.
Adik dari musisi Benny Likumahuwa dan paman dari Barry Likumahuwa ini dikenal sebagai penyanyi yang cukup lama malang melintang dalam dunia hiburan tanah air, meski belakangan lebih aktif dalam kegiatan pelayanan rohani. Genre yang digelutinya lumayan lebar dari Pop hingga Jazz. Ia pernah tampil di UGM Jazz, sebuah acara jazz tahunan yang digelar di Yogyakarta.
Benny Likumahuwa merasa kehilangan, “Saya sedih sekali, bukan hanya karena dia adik saya, tapi Utha punya suara yang bagus. Sebagai seniman musik Indonesia saya juga merasa kehilangan,” ujarnya.
Tak hanya Benny, namun segenap insan musik Indonesia tentu saja kehilangan salah satu putra terbaik Indonesia. Selamat jalang bung Utha Likumahuwa. Semoga Tuhan memberimu jalan yang terbaik disisiNya.
