Melanjutkan sukses festival jazz perdana di Bekasi tahun lalu, seri kedua Bekasi Jazz Festival (BJF) akhirnya terlaksana. Bertempat di venue yang sama, pada tanggal 8 dan 9 Oktober, Bekasi Jazz Festival 2011 mengusung tema “Great Nation, Great Jazz.” Maksudnya adalah untuk menyuguhkan penampilan musisi-musisi jazz lokal dan internasional, namun tetap berpegang pada misi untuk memajukan jazz Indonesia supaya makin dikenal luas dan membanggakan.
Tentunya gelaran jazz terakbar di Bekasi tersebut terselenggara berkat kerjasama Y2K Jazz Community dengan Pemkot Bekasi untuk memberikan alternatif hiburan kepada masyarakat Bekasi sekaligus menularkan semangat jazz di kota ini.
Hari Pertama: 8 Oktober 2011
Sebelum band pertama tampil, terlebih dahulu pihak panitia meresmikan BJF 2011 untuk dibuka, oleh Yoyok C.R. selaku ketua panitia, Plt Walikota Bekasi Rahmat Effendi, serta pihak Bekasi Squaresebagai “tuan rumah” BJF 2011. Secara simbolis, dilakukan pemotongan nasi tumpeng untuk menandakan dimulainya jilid kedua BJF.

Pukul setengah empat sore waktu setempat, jalannya acara dikawal oleh Indro Hardjodikoro & The Fingers, proyek terbaru basis kawakan Indro, bersama rekan pembetot bas Fajar Adi Nugroho, Andy Gomez (kibor), serta drummer muda Echa Soemantriyang beberapa waktu lalu bertandang ke Rusia untuk tampil di sana. Sesuai namanya, kelompok ini menyajikan kelihaian jemari di atas instrumen masing-masing, dalam geliat fusi jazz-funk-rock yang menghentak. Mereka hadirkan komposisi “The Fingers,” aransemen “Ochi Chornye,” “Rencong,” serta nomor penutup “Titik Awal.”


Berbeda dengan BJF 2010 yang memiliki tiga panggung, tahun ini lebih difokuskan menjadi dua panggung yang saling berhadapan. Dalam hitungan detik, usai tampilan pembuka dari panggung seberang, kumpulan musikus-musikus muda bernama Indonesian Youth Regeneration langsung melanjutkan serunya BJF 2011 lewat garapan segar lagu-lagu populer semisal tembang “Salam Bagi Sahabat” milik Glenn Fredly, lagu Chrisye “Cinta,” sampai hit milik idola para remaja tanggung, Justin Bieber, atas lagu “Never Say Never.”Audiens yang mayoritas anak-anak muda tampak menikmati beat-beat atraktif yang dihadirkan Demas Narawangsa (drum), Dennis Junio (saksofon), Anka (bas), Reno Castello (gitar), serta vokalis Albert Fakdawer.


Beralih kepada band kolaborasi YJC Project yang berisi campuran berbagai grup musik bernaung di bawah Y2K Jazz Community. Mereka lakukan cover atas lagu para musisi Indonesia yang dianggap legenda, “Esok Kan Masih Ada” dari Utha Likumahuwa, “Cinta” kepunyaan Chrisye, juga tembang Ruth Sahanaya “Astaga.”

Selepas jeda adzan Maghrib, penonton dihibur oleh big band asal negeri matahari terbit Galaxy Jazz Big Band. Penikmat jazz straight ahead kini boleh untuk mencicipi alunan swing “All of Me,” Georgia on My Mind,” atau “Can’t Take My Eyes off You” yang tak jauh berbeda dengan tahun lalu.


Kenangan masa lampau adalah sajian utama Ireng Maulana dan kawan-kawan. Dedengkot JakJazz Festival serta penggitar jazz senior tersebut tak sedikitpun canggung bermain di hadapan audiens beda generasi. Makin terasa aura nostalgik waktu penyanyi Ermy Kullit ikut serta. Tembang “Don’t Get Around Much Anymore” terdengar santai, begitu pula “I’m Walking” berlanjut dua lagu trademark Ermy, “Kasih” dan “Pasrah.”

Jika seorang Yovie Widianto hanya dikenal sebagai penulis lagu (pop) cinta-cintaan, ia punya jawabannya. Tampil bersama band bertajuk Yovie Widianto Fusion (YWF), ia beraksi lain halnya ketika manggung bareng Kahitna atau Yovie & Nuno. Musiknya terdengar cukup garang, campuran antara jazz, rock, funk, hingga sedikit menyerempet etnik. Barisan penyokong YWF terdiri atas Kadek Rihardika (gitar), Gerry Herb (drum), Adi Darmawan (bas), Bambang Purwono (kibor), dan satu-satunya wanita, Unique (vokal). Tampak pula pemrakarsa BJF, Yoyok C.R. dengan tiupan saksofon tenor.

Dari YWF beralih menuju duet kompak gitar-bas elektrik oleh Endah N Rhesa, pasangan suami istri tersebut kembali hadir meramaikan BJF 2011 setelah tahun lalu tampil pada jilid pertama BJF. Keduanya beraksi atraktif lewat lagu-lagu orisinil, dengan sesekali Endah menceritakan prolog atas nomor-nomor yang mereka mainkan. Tersaji apik secara akustik, mereka berikan “Monkey Song,” “Tuimble,” “Wish You Were Here,” juga aransemen bergaya Red Hot Chili Peppers atas “I Don’t Remember.” Sebelum lagu penuntas “Baby It’s You,” audiens bernyanyi bersama dalam tembang hit “When You Love Someone.”

Salah satu bintang tamu yang layak dinanti adalah Logic? asal Australia yang dibentuk oleh leader merangkap gitaris Glenn Cannon. Sajiannya adalah energi jazz-rock-fusion berbalut world music yang dihadirkan Glenn bersama Tim Wilson (saksofon), Dane Alderson (bas elektrik), serta drummer Ben Vanderwal yang malam itu pula menjadi juru bicara. Komposisi menarik “2010,” serta “Hierarchy” pun mereka mainkan, berlanjut kolaborasi dengan Sweet Voices, grup vokal tuan rumah untuk menyanyikan “Day By Day”serta “Rame Rame” dengan iringan band Logic?.

Sebagian besar penonton tampak akrab sekali dengan lagu “I Will Fly” dan “I Do” milik grup Ten 2 Five, begitu pula “Hanya Dirimu” dan “Rum Raisin Chocolate Ice Cream.” Namun mereka bawakan pula aransemen baru berbentuk medley lagu-lagu daerah, semisal “Lir Ilir,” “Cik Cik Periuk,” serta “Kicir Kicir.”
Niat mulia untuk membuat sang ibunda bangga, adalah mengapa dipilih nama M.Y.M.P., singkatan dari Make Your Momma Proud, band asal negeri jiran Filipina. Dikenal atas kreasi daur-ulang lagu-lagu populer, band ini hadir di BJF 2011 menampilkan “Sway,” “Especially for You,” Someday We’ll Know,” serta deretan tembang hit lainnya. Agenda lainnya adalah promosi album ke-6 yang akan segera beredar di tanah air.

Episode pertama BJF 2011 ditutup lewat penampilan Barry Likumahuwa Project (BLP), band yang digandrungi oleh banyak remaja di Indonesia, tak terkecuali Bekasi. Permainan bas canggih, vokal groovy, pun iringan solid menjadi daya tarik BLP, terlebih lagu-lagu mereka yang liriknya personal serta dekat dengan problematika cinta remaja. Secara interaktif, BLP mengguncang BJF 2011 dengan “Cinta Abadi,” “Saat Kau Milikku,” juga tembang hit milik paman Barry, Utha Likumahuwa, “Esok Kan Masih Ada.” Diakhiri oleh gebrakan lagu “Mati Saja” yang menuntaskan penampilan mereka.
Simak liputan hari kedua Bekasi Jazz Festival 2011 di sini.