JazzTrafficNews

Djarum Super MLD JazzTraffic ramaikan geliat jazz di Semarang

Liputan konser Djarum Super MLD JazzTraffic, Semarang 19 November 2011.

Vakum menggelar pertunjukan jazz selama satu semester, komunitas Semarang Jazz Lovers akhirnya mengobati kerinduan para pecinta jazz kota itu dengan berlangsungnya Djarum Super MLD JazzTraffic Sabtu kemarin (19/11). Venue yang digunakan cukup unik, bertempat di Balai Kota Semarang, yang sehari-harinya didatangi para pegawai Pemda, namun malam itu dijejali oleh ribuan muda-mudi untuk menyaksikan penampil pujaan mereka.

Siang hari yang terik dan menyengat di kota Semarang, beralih gerimis waktu petang menjelang, untunglah tak menderas, acara pun dimulai sebelum jam lima sore. JazzTraffic memiliki dua panggung yang hampir berhadapan, dipandu oleh masing-masing sepasang MC yang saling berinteraksi untuk memeriahkan jalannya pertunjukan. Band pertama bernama Reunion, asal Semarang yang berlanjut grup lokal Poffertjes bawakan lagu-lagu aransemen jazzy, salah satunya tembang “I Heart You.”

Fariz RM
Fariz RM
Fariz RM
Fariz RM

Selepas rehat Maghrib, audiens menyambut meriah ketika musisi senior Fariz RM hadir. Bersama trio Rio Zee (synthesizer), Jantan (drum), dan Vian (bas), Fariz memberi suguhan lagu “Penari,” “Senam Kampung,” pula nostalgia era 1980-an lewat “Nada Kasih,” “Sakura,” dan “Sungguh.” Walikota Semarang, Soemarmo HS turut naik ke panggung dan memberi sambutan, berharap acara semacam ini dapat teragenda dalam program pariwisata Semarang. Tampil energik, Fariz RM mampu mengimbangi semangat para audiens maupun penampil lain yang berusia jauh di bawahnya. Malam itu dirinya juga sajikan lagu baru “Terindah” yang ditulis oleh Glen Fredly.

Sambutan oleh Walikota Semarang
Sambutan oleh Walikota Semarang
LIGRO
LIGRO

Beralih menuju panggung sebelah, telah siap tiga “orang gila” pendekar gitar Agam Hamzah, basis Adi Darmawan dan tukang pukul drum Gusti Hendy yang berkomplot dalam institusi bernama LIGRO mulai bertingkah. Dengan kekentalan jazz-rock-kontemporer semacam Mahavisnu Orchestra, LIGRO tampil distorsif, energik, cepat, dan berani disonan. Seperti aksi-aksi sebelumnya, Adi berlaga teatrikal sembari membawa serta pisau, paku, dan lempengan seng sebagai bagian dari pemuas hasrat bunyi. Komposisi yang dihadirkan antara lain “Bliker,” “Future,” pula “Don Juan.”

Balawan
Balawan

Penampil berikutnya adalah gitaris dengan jemari ajaib, I Wayan Balawan asal Pulau Dewata. Selain memukau penonton dengan teknik njelimet, ia membawa serta rekan-rekan musisi dengan gamelan Bali. Jadinya adalah sebuah fusi jazz-rock-etnik yang eksotis. Sayangnya penampilan Balawan malam itu tak didukung oleh tata suara yang baik, yang bermasalah hampir sepanjang acara. Toh ia tetap beraksi  menghibur para pendengarnya yang merespons dengan tepuk tangan seru.

Nita Aartsen
Nita Aartsen

Irama musik latin seperti bossa, samba, salsa, dan mambo menghiasi sajian atraktif pianis Nita Aartsen bersama grup kuartet bertajuk Nita Aartsen Quatro. Didukung oleh pemusik berpengalaman Adi Prasodjo (perkusi), Adi Darmawan (bas), juga drummer muda berbakat Sandy Winarta. Nita menggoyang arena JazzTraffic lewat aransemen jazz latin atas mahakarya komponis klasik, Bach atau Beethoven, di antaranya. Terdengar pula “Blue Rondo à la Turk” milik Dave Brubeck yang dimainkan dalam tempo lebih cepat ketimbang versi aslinya. Selain mahir mendenting piano, Nita pun pandai menyanyi.

Barry Likumahuwa Project
Barry Likumahuwa Project

Sebelum JazzTraffic Semarang diakhiri aksi band gaul RAN, pelataran Balai Kota lebih dulu heboh oleh Barry Likumahuwa Project (BLP). Dengan basis Barry Likumahuwa selaku leader, BLP tampak begitu digandrungi publik Semarang lewat nomor andalan “Mati Saja,” atau “Saat Kau Milikku” yang dinyanyikan oleh Matthew Sayersz, bersama jentik gitar Henry Budidharma serta ketukan drum Jonas Wang. Bermain dalam durasi lebih pendek ketimbang konser-konser BLP di tempat lain, mereka turut sajikan aransemen bergaya fusion atas introduksi “So What” kepunyaan Miles Davis.

Audiens JazzTraffic Semarang
Audiens JazzTraffic Semarang

Antusiasme publik Semarang terhadap JazzTraffic terbilang baik, terlihat dari ribuan audiens yang memadati venue hingga acara usai. Namun kemeriahan itu terasa timpang oleh gangguan tata suara yang kurang mumpuni, bising dan keruh. Semoga pada edisi selanjutnya pihak panitia mampu mengatasi sehingga menjadi sajian pertunjukan jazz yang lebih baik lagi.

Bagi penggandrung jazz yang tak sempat menyaksikan JazzTraffic Semarang, dapat menghadiri putaran selanjutnya pada Djarum Super MLD JazzTraffic di kota Surabaya, bertempat Grand City Convex Surabaya, Minggu 27 November 2011 dimulai pukul 12 siang.

Thomas Y. Anggoro

Lulusan ISI Yogyakarta. Telah meliput festival di berbagai tempat di Indonesia dan Malaysia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker