Menunggu kejutan Michael Paulo dan Nita Aartsen
DAMPAK positif dari adanya festival jazz seperti Java Jazz Festival (JJF) atau Jak Jazz Festival di masa lalu, adalah terciptanya pergaulan internasional antarartis musisi. Hal itu dirasakan sekali oleh musisi jazz Indonesia. Dari sana akan munculnya banyak kolaborasi musisi Indonesia dan asing. Baik dalam bentuk kemasan pertunjukan (live performing) atau rekaman (recording).
Bentuk kerjasama pentas paling akhir adalah antara Michael Paulo dengan pianis Nita Aartsen yang terjadi tahun 2012 ini. Meski bersama Nita ini bukan kolaborasi pertama, karena bebeberapa tahun lalu di JJF mereka juga pernah melakukan itu.
Terkait dengan kehadirannya di acara JJF 2012, saksofonis Michael Paulo berkesempatan tampil di sebuah tur kecil untuk beberapa kota di luar Jakarta. Persisnya Michael Puolo dan Nita Aartsen akan tampil di kota Semarang, Malang dan Bali.
Di Semarang kedua musisi itu akan tampil di Krakatau Grand Ballroom Hotel Horison Semarang pada Selasa 28 Februari 2012. Di sini akan tampil pula penyanyi Syaharani dan duo Endah N Resha. Denga nama acara: “DJARUM SUPER MILD Michael Paulo Live in Concert”
Eksotisme Nita Aartsen
Bagaimana format musik yang ditampilkan Michael Paulo dan Nita Aartsen, tentu akan sangat menarik. Eksotisme musik jazz latin ber-basic klasikal yang menjadi ciri pianistik Nita Aartsen akan dicampur dengan gaya pop jazz di era crossover tiupan alto saks Michael Paulo aka menjadi sebuah adonan yang unik.
Soal kolaborasi dengan banyak musisi, Paulo pun beralasan: “Musik selalu akan berkembang, dan terserah kepada artis bagaimana meresponnya,”
Di pangung, Michael Paulo selalu menyajikan kejutan-kejutan yang menyenangkan penonton. Beraudiensi di tengah penonton, bukan persoalan. Kejutan-kejutan serupa juga terjadi ketika tampil dengan musisi lain yang diajak dalam entourage-nya. Terlalu banyak menyebut musisi siapa yang pernah diajaknya bekerjasama.
Tapi untuk yang menonjol saja, Paulo pernah menjadi side man-nya Al Jarreau, Olleta Adams, Herbie Hancock, Patti Austin, Kenny Loggins dll.
Merunut histori Michael Paulo sangat menarik. Saksofonis berdarah Hawaii ini memiliki ikatan emosional dengan Indonesia, itu terkait dengan sejarah berdirinya “Jakarta International Java Jazz Festival yang didirikan sejak tahun 2005 oleh Peter F Gonta.
Meskipun tidak ikut membentuk festival jazz itu secara langsung tapi keterlibatan Michael Paulo sangat besar sebagai pengakses untuk beberapa artis musisi jazz kelas dunia (terutama musisi dari USA) yang akan tampil di Java Jazz. Sejak tahun 2005 itulah Paulo sebagai artist endorse JJF, sebagai perancang materi artis asing, dia dibantu oleh Jeff Lorber.
Bahkan ada pertengahan awal 90-an, diam-diam Michael Puolo pernah datang di Balai Sidang Jakarta. Dia berada di antara punggawa brass section dalam tur dunianya Al Jarreau yang dikemas AIRO milik promotor Sofyan Ali. Saat itu, Paulo seperti sekadar sebagai pengiring biasa. Kebintangannya belum tampak.
Tapi bagi orang yang bisa membaca perkembangan musik, melihat Michael Paulo dengan warna kulit yang berbeda dengan punggawa band yang lain saat itu, dia pasti akan menjadi bintang di kemudian hari. Dan hal itu, memang terbukti.
Endah N Resha – Syaharani
Di Semarang, pentas yang ditata oleh Semarang Jazz Lovers (SJL) ini akan dibuka dengan duo yang memiliki kekuatan pasar saat ini, yakni Endah N Resha. Duet ini begitu unik. Teknik tutur yang dilakukan Endah dalam mengantar setiap lagunya menjadi kekuatan duo ini. Membuai.
Kemasan folkloris, jazz, akustik, blues, dan rock n roll menjadi ciri dari Endah N Resha mampu memukau penontonnya. Tidak mau seperti Joan Baez, Nana Muskouri, atau para troubador yang lain, meski Endah N Resha bisa dikategorikan masuk ke wilayah mereka. Dan mereka pun lahir pada generasiyang berbeda.
Pentas di Semarang penyanyi jazz Syaharani akan menjadi pembuka kolaborasi Nita dan Paulo. Nama Syaharani dikenal sebaga penyanyi dengan power suara yang kuat, dengan tone yang spesifik. Dikenal lama sebagai penyanyi jazz, dikemudian hari dia melakukan eksplorasi berbagai genre lainnya. Itu ditampilkan dalam bandnya ESQI: EF (Syaharani & The Queenfireworks).