Dengan satu kaki berpijak kokoh pada jazz, langkah kaki yang lain membawa para musisi muda ke wilayah baru, pemandangan jazz kontemporer. Gerbongnya diramaikan oleh gelombang baru trio akustik yang dilabeli neo-fusion sebagai usaha kategorisasi untuk memetakan gen dari senyawa ensambel yang dimotori pianis Brad Mehldau pada formasi “Largo”, Esbjörn Svensson dalam E.S.T., trio romantik Robert Glasper ataupun rework musik popnya The Bad Plus. Tanpa canggung dengan polemik seberapa tulen jazz dimainkan, The Brag Pack ikut loncat ke gerbongnya bawakan karya sendiri maupun interpretasi lagu-lagu rakyat Indonesia dan Polandia pada rilis perdana “Just Braggin’“.
Legenda Thelonious Monk pernah berkata, “Pat your foot and sing the melody in your head, when you play.” Begitulah kesan instan mendengarkan Sri “Aga” Hanuraga. Bukan hanya di kepala, mikrofon kerap menangkapnya merapal silabel tanpa arti harfiah, memandu nada-nada pianonya dalam sketsa suara. Prodigy jazz tanah air ini klop bertim dengan pemain drum dan pemain bass berbendera putih merah (Polandia) saat belajar di konservatorium Amsterdam 2005 silam. Power chord musik metal dari bass Paul Rutschka, gebukan berenergi Roald Becher, ditakdirkan bertemu dengan liukan saksofonis Dániel Mester dalam “On The Road“. Musisi terakhir inilah yang menggenapi kelompok ini saat ia melanjutkan studi master pada 2009.
Selain dominannya infus groove sebagaimana diperkenalkan “Cassubian Note” di muka (lengkap dengan permainan kosmik synthesizer) atau varian modulasi efek wah yang dipakai Rutschka pada “Crowned Clown“, album ini masih membuka pintu untuk gaya kuartet klasik pada “Bangun Pemudi Pemuda” dengan Mester berpindah ke soprano menurunkan kontras horizontal dan Becher berkreasi dengan stik sikat. Itu pun masih berhasil menghindar dari ayun tipikal straight ahead. Namun, kemudian blues 12 birama keluar juga di tengah “Blues For McCoy” disusul langkah swing “Drive By” beberapa nomer berselang.
Kontras dengan sekat-sekat ritme jazz, permainan piano bergelombang dalam satu impuls panjang pada “Prelude To Odds” mengisyaratkan bahwa kita masih belum terbangun dari mimpi Eropa, berseri bahkan, disambung “Intro To Odds” dengan panning suara-suara berpusar, dan konklusi “Odds“. “Illir-Illir” versi “Ya Thoybah” lebih membatin lagi, komplit dengan sisipan kur bariton pria menyenandungkan langgamnya tanpa kata-kata zahir. Ziarah musikal ini ditutup dengan “Cublak Suweng” dalam pergerakan iringan yang kontrapuntal, tak lazim untuk sebuah lagu dolanan, disisipi solo piano yang mengharuskan tangan Aga sesekali bersilangan saat memainkan melodi pada wilayah bas sembari mempertahankan ulangan kunci.
Daftar Lagu “Just Braggin'” (Stankoffamusic, 2012):
1. Cassubian Notes
2. On The Road
3. Bangun Pemudi Pemuda
4. Crowned Clown
5. Blues For McCoy
6. Illir-Illir
7. Daddy’s Habit
8. Prelude To Odds
9. Intro To Odds
10. Odds
11. Drive By
12. Cublak Suweng