FestivalNews

Borneo Jazz 2012 resmi dibuka

YB Datuk Haji Talib bin Zulpilip, Assistant Minister of Tourism Sarawak resmi membuka Borneo Jazz 2012 Kamis malam (10/05) waktu Miri. Acara festival jazz yang telah memasuki usia tujuh tahun kali ini, digelar selama dua hari tanggal 11 hingga 12 Mei 2012 bertempat di The Pavilion, ParkCity Everly Hotel Miri.

Dalam sambutannya Datuk Talib mengatakan, "Semoga semua hadirin mendapatkan inspirasi, seperti halnya kami disini dengan kehandiran anda".

Dua orang pemain Sape – Sampe jika merujuk instrumen serupa di Kalimantan Timur – adalah semacam gitar bersenar empat buah (terkadang bersenar lima) mengawal acara pembukaan yang dilanjutkan pemukulan instrumen Jantung Lutang, sejenis perkusi yang terbuat dari kayu jelutung dan memiliki 17 bilah – oleh Datuk Talib dan Datuk Khan, CEO Sarawak Tourism Board.

Acara yang didahului jamuan makan malam untuk para tamu VIP dan Sponsor serta Media baik lokal maupun internasional ini, juga disaksikan oleh sejumlah audiens selain musisi-musisi yang telah hadir untuk tampil dalam festival selama dua hari berturut-turut.

Kelompok asal tiga benua Schalk Joubert's Three Continents Sextet mengisi malam inaugurasi Borneo Jazz 2012. Warna afrika berpadu dengan suara alat tiup dari skandinavia menjadi sajian yang menarik apalagi seksi tiup terdiri dari tiga orang musisi yakni Shannon Mowday yang memainkan alto sax dan Clarinet  asal Oslo, Hildegunn Oiset (trumpet) asal Norwegia dan Karin Hammar (trombone) asal Stockholm. Sudah barang tentu kita harus memberikan perhatian pada bassis yang jadi leader kelompok ini, Schalk Joubert yang pada beberapa nomor turut mempersembahkan vokalnya.

Usai pertunjukan diatas para hadirin lantas diminta berpartisipasi dalam tarian Leleng sebagai ucapan selamat datang yang biasa ditarikan suku Kenyah – satu persatu audiens yang hadir turut dalam lingkaran dan mengikuti permainan Sape dan vokal dari seorang wanita suku Kenyah.

***

Borneo Jazz merupakan salah satu event unggulan dari Sarawak Tourism Board selain Rainforest World Music Festival in Kuching. Acara yang selalu digelar di minggu kedua bulan Mei ini, menarik pelancong dari berbagai kota yang berdekatan dengan Miri selain negara tetangga mereka, Brunei Darussalam.

Tiket masuk pertunjukan harian dijual sebesar 60 Ringgit untuk dewasa dan 30 Ringgit untuk anak-anak. Menurut panitia penyelenggara sekitar 8000 penonton diharapkan akan hadir dalam festival jazz tahun ini.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker