Serambi Jazz Jogja persembahkan gitaris Dewa Budjana

Pentas Budjana kali ini di Yogyakarta adalah dalam rangkaian event jazz yang diinisiasi Goethe-Institut – pusat kebudayaan Jerman – yang bertajuk Serambi Jazz. Serambi Jazz merupakan konser dan program lokakarya yang digagas pada 2008 oleh pianis dan komposer Riza Arshad, bersama dengan Frank Werner, Kepala Program Budaya Goethe-Institut di Jakarta saat itu. Serambi Jazz adalah sebuah platform yang menyajikan band-band jazz kontemporer, inovatif dan beragam dari Jerman, Eropa dan Indonesia. Serambi Jazz mempromosikan apresiasi musik jazz di tengah masyarakat Indonesia dan merupakan sebuah acara yang ditujukan sebagai platform yang menyenangkan untuk mengenal budaya dari kedua negara, Jerman dan Indonesia.
Pada kesempatan Serambi Jazz kali ini, Goethe–Institut bersama Langgeng Art Foundation mengundang Dewa Budjana untuk kembali hadir di tengah-tengah publik Yogyakarta.
Dalam pentasnya pada Rabu (12/9) mendatang Dewa Budjana akan diiringi oleh Sandy Winarta (Drum), Syadu Rasidi (Bass), Saat Syah (Flute) dan M Ade Irawan (Piano). Konser ini akan diselenggarakan di Langgeng Art Foundation, Jl. Suryodiningratan 17 Yogyakarta. Untuk dapat hadir dan menyaksikan pentas Dewa Budjana dalam Serambi Jazz kali ini silahkan menghubungi Sdri Mala di +6281215500083 atau info@langgengfoundation.org untuk mendapatkan invitation secara cuma-cuma di Langgeng Art Foundation.
***
I Dewa Gede Budjana lahir di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, 30 Agustus 1963 akrab disapa Budjana. Sebagai salah satu personil kelompok musik tanah air “Gigi” Budjana, juga lumayan sibuk dalam aktifitas solo maupun sesekali bersama dua gitaris kenamaan Balawan dan Tohpati tampil lewat kelompok ‘Trisum’.
Budjana telah berkarir selama 32 Tahun menjadi musisi. Rekam diskografi menyebutkan bahwa karir pertamanya dimulai bersama Band bernama Squirel, kemudian Hydro di tahun 1986, KemudianSpirit di 1989. Sempat berkarir bersama dengan Indra Lesmana dalamJava Jazz dan telah menghasilkan dua album. Kemudian serius berkarir bersama Gigi sampai dengan album ke -17 “Raihlah Kemenangan” dan menghasilkan 5 album Solo sampai album terakhirnya yang berjudul “Dawai in Paradise” yang diluncurkan pada awal tahun 2012.
Ia terlibat dalam produksi dalam album rohani bertajuk “Nyanyian Dharma” sebuah kumpulan doa dan kidung yang pernah dipentaskan di Yogyakarta beberapa bulan yang lalu di kawasan Candi Prambanan dalam ujub syukur kepada bumi pertiwi bersama sederet musisi tanah air seperti Tri Utami dan Ayu Laksmi.