“Minus one” ala Tetsuo Sakurai di Djarum Super Mild Jak Jazz Festival 2012

Di kalangan pecinta musik beraliran fusion di Indonesia, nama Tetsuo Sakurai tentu sudah tak asing lagi. Ia dikenal sebagai pencabik bas pada formasi awal grup asal Jepang Casiopea dan selanjutnya membentuk Jimsaku, tandem bas/drum bersama bandmate Akira Jimbo. Di samping bermain secara kelompok, Tetsuo juga merilis sejumlah album solo dan permainannya telah menginspirasi banyak musisi khususnya para basis.

Untuk kesekian kalinya Tetsuo hadir di Indonesia, kali ini dirinya menjadi salah satu musisi internasional pada Jak Jazz 2012. Tampil di hari kedua, Tetsuo beraksi sendirian menjelang pukul sepuluh malam di Stage 5 yang terletak di sebelah kiri pintu masuk Istora Senayan. Bas elektrik berdawai lima adalah senjatanya dimainkan bersama iringan aneh tapi nyata dalam format minus one.
Tetsuo langsung beraksi lewat nomor-nomor penuh hentakan, distorsi pula sinkopasi rumit khas fusion Jepang. Repertoarnya mulai dari signature song Casiopea, Jimsaku serta album solo milik Tetsuo sendiri. Di sela-sela permainan sarat teknik dan kecepatan, Tetsuo berbicara dalam Bahasa Inggris dengan bantuan secarik kertas sebagai panduan. Udara yang lembab ditambah musik yang menguras energi membuat basis monster ini mandi keringat.
Sayangnya di awal pertunjukan tata suara sangat tidak layak dengar; banyak ketimpangan, volume yang terlampau kuat juga komparasi antara sound bas Tetsuo dengan musik pengiring yang tak berimbang. Berkali-kali Tetsuo bertanya kepada audiens, “Apakah kalian dapat menikmati sound saya malam ini?” ujarnya.

Walaupun ia dikenal atas aneka teknik njelimet, namun malam itu suara bas Tetsuo terdengar indah ketika memasuki sesi ballad – tanpa iringan apapun. Hanya alunan merdu atas petikan halus seorang basis kaya pengalaman yang tetap semangat berkarya.