Pianis Kekko Fornarelli tampil di Institut Italiano di Cultura Jakarta


“Selama dunia memiliki banyak musisi dengan pikiran terbuka semacam Kekko Fornarelli maka jazz akan selalu menjadi musik dunia,” demikian Pusat Kebudayaan Italia, Istituto Italiano di Cultura mengirimkan siaran pers.
Pianis Kekko dikenal dari permainan uniknya yang kaya akan melodi dan chord progresif musik jazz moderen tetapi digubah dengan sentuhan khusus yang membuatnya menjadi salah seorang pianis muda paling menarik. Ia akan tampil dalam pertunjukan pada hari Selasa, 4 Desember 2012.
Daya pikat musikal sang pianis dapat disaksikan lewat konser bertajuk “Monologue”, yang akan digelarnya pada 4 Desember 2012, pukul 19.30 WIB di Ruang Serbaguna Istituto Italiano di Cultura, Jalan HOS Cokroaminoto 117, Menteng, Jakarta Pusat.
Monologue adalah project terbaru Kekko Fornarelli. Konser solo piano itu ia persembahkan untuk pertama kali pada 22 Maret 2012 di National Concert Hall (Kevin Barry Room) di Dublin, Irlandia, menyuguhkan dialog antara Kekko dan pianonya, satu percakapan antara suara-suara yang kontras dan jiwanya.
Pastinya, penonton akan dibawa masuk ke dalam jiwa-jiwa yang berbeda dari sang pianis.
Kekko yang bernama lengkap Francesco Fornarelli lahir di Bari, Italia pada 1978. Ia mulai belajar piano klasik saat berusia tiga tahun.
Album debutnya bertajuk Circular Thought dirilis oleh label Wide Sound pada 2005, dan mendapat pujian sebagai salah satu project jazz Italia terbaik pada tahun itu.
Pindah ke Perancis pada tahun itu juga, Kekko terus memperdalam kemampuan musikalnya hingga tampil bersama musisi terkenal semacam Manhu Roche, Flavio Boltro, dan Rosario Giuliani, yang mendorongnya untuk merilis album kedua, A French Man in New York, pada 2008.
Album itu merupakan projek inovatif yang terinspirasi dari pianis Perancis Michel Petrucciani. Album teranyar Kekko bertitel Room of Mirrors dirilis oleh AUAND Records dan didistribusikan oleh Egea pada 2011.