Java Jazz FestivalNews

Serba-Serbi Kuintet Hari Pertama Djarum Super Mild Java Jazz Festival 2013

Sorot lampu yang mengarah ke kuintet Kenny Garrett dibumbui drama kecil. Siapa yang menaruh curiga? Sound check sudah lama kelar, penggemar yang berjibun menunggu sejak pintu masih ditutup sudah duduk manis (tentu setelah berebut tertib), lalu tinggal MC yang mungkin paling menderita karena terpaksa jadi ganjal jeda hadapi penonton yang sudah tak sabar. Ternyata troli yang membawa kontrabas ke Semeru Hall adalah panitia penyelamat yang menggantikan bas Corcoran Holt yang senarnya putus setelah dipaksakan awali “Boogety Boogety” meski ada masalah. Kendati menegangkan, semua itu cuma distraksi visual yang tak menghentikan musik mereka, termasuk adegan hi-hat McClenty Hunter pretel ke lantai yang kemudian terjadi. Pompa adrenalin Garrett seolah tak terbendung, acuh lanjut ke “J. Mac” tribute pada Jackie McLean dalam kelebat swing.

kenny-garrett-quintet-jjf-2013.jpg
Kenny Garrett Quintet dalam tur “Seeds from The Underground” (Foto: WJ/Adit)

Tribute lainnya, “Haynes Here” yang menampilkan chant perkusionis Rudy Bird pun ditutup dalam klimaks panjang pengembaraan mistik. Pasalnya seksi ritme beralih peran jadi drone panjang sementara Garrett memilih titian yang lazim dalam khazanah musik Timur Tengah, terus berpusar, hingga pada suatu titik altonya itu mulai seperti berbicara, terisak-isak parau, hingga hilang suara. Air mata yang menitik tanpa piranti verbal membuktikan bahwa panggung ternyata sanggup memuat kejadian luar biasa yang biasanya sangat pribadi.

Tak berputus, dari kondisi sunyi bangkit perlahan “Detroit”, ballad yang dalam konteks pertunjukan adalah kesempatan menghela nafas bagi penonton. Kuintet yang juga didukung pianis Vernell Brown ini memang sedang giat tur membawakan materi “Seeds from the Underground” (Mack Avenue, 2012) yang didominasi tribute pada tokoh, kota, hingga alam.

***

Di awal hari pertama Java Jazz Festival 2013 (01/03/’12), ruang Semeru dengan reputasi tergolong aman untuk penyajian penampil-penampil akustik itu diisi kuintet Glen Dauna dalam tema proyek Jimi Hendrix. Glen menampilkan interpretasi nomer-nomer seperti “Hey Joe“, “3rd Stone from the Sun“, “Little Wing” dibantu kedua putranya, Rega (harmonika) dan Indra (terompet) di depan, serta Dion Subiakto (drum) dan Kevin Joshua (bas) di latar.

Pada ruangan lainnya, Hall C1 yang masih bertipe aman dengan ukuran lebih besar dan tahun ini di-endorse PAC Martha Tilaar, tampil kuintet Roy Hargrove yang menyelipkan sedikit vokalnya pada “Never Let Me Go” di antara karya orisinal seperti “Strasbourg/St. Denis”. Selain itu musisi muda Swedia, Magnus Lindgren, juga memilih tampil berlima walaupun bukan dalam idiom kuintet. Ia membawakan nomer-nomer yang diproduseri bassist Ira Coleman yang jauh berbeda dari album kuartet “Fyra” maupun kombo “Batucada Jazz“, menonjolkan vokalis tamu yang salah satunya diboyong malam itu, Gregory Porter. Porter tampil dewasa, tak berlebihan ornamentasi dengan phrasing memukau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker