NewsProfile

The Groove, Keep on laughin’, keep on dreamin’, keep on singin’, keep on movin’, regrets nothin’ dalam moto Funkier Than Ever

the-groove

Tidak terasa sudah enambelas tahun kelompok yang bermoto Funkier Than Ever ini melangkah di industri musik Indonesia. Pasang-surut dan suka-duka dalam bermusik sudah cukup banyak dirasakan oleh masing-masing personilnya. Keluar-masuk pergantian anggota pun telah dialami oleh kelompok yang dibentuk tahun 1997 dengan formasi awal Rieka Roslan, Reza (vokalis, sempat keluar di tahun 2004), Yuke (bassis, keluar tahun 2002 digantikan oleh Ari Firman sampai 2005), Deta (drummer), Ari (gitaris), Ali Akbar (pianis, sempat hengkang di tahun 2005), Tanto (keyboardis) dan Rejoz (perkusionis).

Mereka hadir dengan mengusung aliran soul, warna funk, semangat disco dan sentuhan acid pada musik pop yang pada saat itu kurang digemari oleh penikmat musik. ”Adalah sebuah prospek, dan prospek adalah sebuah harapan. Harapan yang pantas disandang , penuh kemungkinan ritmik dan progresi,” tulis Yovie Widianto sebagai salah satu orang dibelakang layar pemunculan awal The Groove. Terbukti lewat kegigihan dan ‘perjuangan’ tiada henti, akhirnya The Groove mampu tampil dan diperhitungkan di kancah musik tanah air. Mereka bahkan sering disebut-sebut sebagai salah satu band yang mempelopori dan menginspirasi lahirnya band-band ”pop jazz”, ”acid jazz”  dan kemudian populer dengan istilah ”urban music” Indonesia di era berikutnya, contohnya terakhir kelompok HiVi! yang mendaur ulang lagu ”Khayalan” The Groove di album mereka yang rilis tahun 2012.

Keberhasilan The Groove di industri juga tidak lepas dari peran Sony Music Indonesia,  major label dimana album-album mereka dirilis. Rekaman The Groove dimulai dari album pertama berjudul ‘Kuingin’ (1999) yang menampilkan hits ”Dahulu”, ”Satu Mimpiku” dan ”Segenap Cinta” yang sukses di pasaran. Album kedua ‘Mata, Telinga dan Hati’ (2001) menelurkan hits ”Khayalan” dan ”Sepi”. Album ketiga ‘Hati – Hati’ (2003) dengan hits ”Hanya Karena Cinta” dan ”Pangeran dan Putri” serta album terakhir mereka bersama Sony, berjudul ‘The Best Of’ (2005) dengan hits ”Katakan Dengan Cinta” dan ”Aku Dan Wanita”. Tentang lagu-lagu The Groove, Indra Lesmana pernah menulis, ”Music speaks life is a harmony. Faith, wisdom and love brought you freedom to GROOVE.”

Sebenarnya daya pikat utama The Groove ada pada penampilan mereka saat live yang berkualitas dan interaktif. Ini yang dirasa hilang oleh penggemar The Groove saat mereka mati suri setelah merilis album keempat dan lewat banyaknya permintaan untuk menyaksikan kembali aksi panggung The Groove membuat mereka bersatu dalam formasi awal dan menamakan diri The Groove Reunion.  Konsep ini dicadangkan hanya untuk job panggung dan tampil perdana pada Java Jazz Festival 2007.  Namun tahun 2010 mereka resmi kembali menggunakan nama The Groove dan untuk menunjukkan kekompakan dirilis single terbaru bertajuk ”Let’s Go! (Reunian)”  secara independen. Momen itulah yang membawa mereka kembali bersama dan diterima dengan sangat baik di industri musik tanah air. Projek ini juga yang kembali ditawarkan di Java Jazz Festival 2013  karena bagi The Groove musik adalah harmony, faith, love, soul, attitude, freedom and… Groove!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker