Ajakan Bergoyang dari The Souls Rebels, Brass Band Nakal dari New Orleans

Jumat malam (1/3/2013) brass band unik asal New Orleans, The Soul Rebels menghentak panggung B2 Kementrian Perdagangan Hall di hari pertama helatan Java Jazz Festival 2013. Mereka tampil dengan formasi lengkap yang terdiri dari 2 trumpet, 1 saxophone, 2 trombone, 1 sousaphone dan 2 perkusi.
The Soul Rebels membuka pertunjukkan dengan salah satu single andalan berjudul ‘Sweet Dreams Are Made From This’. Dengan irama musik yang rancak dan bunyi brass yang lantang sontak membuat audiens di B2 Kementrian Perdagangan Hall bergoyang. Setelah lagu pembuka, The Soul Rebels membuat suasana semakin ‘panas’ dengan lagu-lagu Remember the Time, 504, Show Me What You Got. Raungan instrumen brass mereka benar-benar terdengar asik di telinga. Tak hanya bermain instrumen, para personil The Soul Rebels juga piawai bernyanyi dan nge-rap di beberapa bagian dalam lagu-lagu mereka.

Di lagu 504, sebuah nomor dari album No Place Like Home yang dirilis tahun 2009, Erion Williams sang pemain saxophone mengajak audiens untuk ikut bernyanyi, ‘five o four, five o four!’ dan membuat suasana hall menjadi semakin riuh. Edward Lee Jr, pemain sousaphone (sejenis tuba yang melingkar di badan) seakan memberi fondasi yang kuat pada bangunan musik The Soul Rebels pada wilayah bas. Bunyi sousaphone yang tanpa henti seakan memberi getaran sugesti pada audiens untuk terus bergoyang. Ditambah lagi dengan ritme-ritme yang asik pada duo perkusi yang digawangi oleh Derrick Moss dan Lumar Leblanc.
Musik The Soul Rebels memang unik. Datang dari New Orleans yang dikenal mempunyai tradisi brass band kuat, The Soul Rebels membuat formula baru dengan campuran musik soul, funk, hip hop, R&B yang kental dan diselingi dengan nyanyian serta rap. Adalah Derrick Moss dan Lumar Leblanc yang mendirikan grup ini pada tahun 1991. Saat itu mereka berdua merupakan anggota New Orleans’ iconic Dejean’s Young Olympia Brass Band yang juga merupakan brass band bergaya tradisional New Orleans. Tanpa menghilangkan rasa hormat kepada tradisi, Derrick Moss dan Lumar Leblanc mengawali The Souls Rebels dengan berbagai eksperimen dan gairah baru a la anak muda.
Hasilnya, musik mereka benar-benar segar, penuh kekanalan dan tetap terdengar asik. Jika boleh dibandingkan dengan sesama brass band, bisa dikatakan bahwa musik mereka kontras dengan grup seperti Ron King big band yang terdengar begitu rapi dan elegan.
Seluruh awak The Soul Rebels biasa tampil di panggung tanpa kursi. Termasuk duo perkusi Derrick Moss dan Lumar Leblanc yang mendesain set instrumen mereka yang terdiri dari bass drum, snare, cymbal untuk posisi berdiri. Sehingga tak ada halangan bagi mereka semua untuk bergoyang bersama audiens sesuai irama musik yang dimainkan. Setelah memainkan 4 lagu andalan, The Soul Rebels menutup penampilan mereka dengan lagu Rumborus masih dengan irama yang rancak. Penonton pun puas bergoyang bersama mereka selama satu jam lebih!. (Gigih Pradipta/WartaJazz)