James Carter, Reedman Sakti Mandraguna!
Bagi para penggila jazz yang termasuk hardcore fans, di Java Jazz Festival 2013 ini tampaknya menjadi keharusan untuk saksikan bintang-bintang jazz seperti Kenny Garrett Quintet, Miles Smiles, Chucho Valdés, Eldar Djangirov dan pastinya James Carter Organ Trio.
Trio ini manggung di hari kedua, Sabtu (2/3) di Semeru Garuda Indonesia Hall, beranggotakan James Carter sebagai frontman, pemain organ Gerard Gibbs dan Leonard King, Jr. di posisi drum. Malam itu ruangan terisi penuh oleh audiens yang di antaranya pula tampak sejumlah musisi lokal dan mancanegara.
Seperti diketahui sebelumnya, James ialah reedman yang mahir memainkan aneka instrumen tiup; setidaknya malam itu ia membawa saksofon sopran-alto-tenor dan flute yang semuanya dimainkan tanpa terkecuali. Sekadar informasi tambahan, musisi asal Detroit ini dikenal pula sebagai saksofonis bariton (beberapa kali diganjar penghargaan oleh DownBeat), klarinetis dan cakap meniup flute bas.
Telah lebih dari 10 tahun main bareng Gerard dan Leonard, James membuka konser lewat laju soul-jazz berkelir gospel dan blues yang begitu kental pula kentara sekali jalin musikal erat antar ketiganya. Usai nomor pertama yang langsung dibanjiri applause pengunjung, James melontarkan lelucon, “Geraham saya belum lama tanggal, dan ketika meniup saksofon ini, buat saya efeknya seperti out-of-body experience,” candanya.
Soal teknik permainan, James adalah jagonya. Dengan menyimak tiupan saksofon James, secara tidak langsung pendengarnya dapat kesempatan untuk menikmati warisan bunyi saksofon para pendahulu hingga masa kini—secara ensiklopedik. Entah itu vibrato, growling, glissando, multifonik, slap tounging atau ekstase register altissimo berwujud seri overtone, semuanya dilibas habis!
Peran Gerard dan Leonard pun sangat substansial, mereka hadirkan laju ritme groovy di samping lihai saat mendapat bagian solo. Leonard bahkan menyumbang suara merdunya sembari bermain drum untuk sebuah nomor ballad yang mengalun lembut.
Terdapat sejumlah komposisi dari rilis At the Crossroads (Emarcy Records, 2011) seperti “Come Sunday” dan “Walk the Dog” serta rendisi “Killer Joe” kepunyaan Benny Golson. Penampilan James sangat hiperaktif, gerak tubuhnya tersinkronisasi dengan tiupannya yang seringkali merintih, menjerit, menggeram juga mengerang. Ia menarik gelak tawa penonton waktu bawakan versi saksofon tunggal “Saving All My Love For You” secara spontan pula idiosinkratik.
Tak hanya lincah beratraksi akrobatik layaknya pemain sirkus, James menyatakan sensitifitas seorang balladeer tulen waktu dirinya beralih pada hembusan flute—membuai, memesona dan terstruktur elegan—sekaligus tunjukkan bahwa ia semakin matang dalam berikhtiar lewat caranya yang sangat alami.