Menikmati Kiprah Para Musisi Indonesia di Java Jazz Festival 2013 (bagian 3)
Pada minggu sore, hari ketiga penyelenggaraan International Java Jazz Festival, terlihat cuaca mendung membayangi daerah Jakarta Pusat, khusunya di sekitar Jalan Haji Benyamin Sueb, Kemayoran tempat dimana hajatan ini berlangsung. “Wah… pawing hujan yang disewa oleh panitia sepertinya harus berkerja keras hari ini.” Dan benar, sekitar pukul 15:00 lewat hujan turun deras membasahi Arena Pekan Raya Jakarta itu.
Untungnya saat melihat skedul tontonan hari ini, hanya ada satu konser di panggung terbuka yang harus dilihat. Itupun baru nanti malam sekitar pukul 20:30, dimana Benny Likumahuwa Jazz Connection akan tampil di Outdoor Stage 2 Kementrian Pariwisata & Ekonomi Kreatif. Selebihnya adalah rangkaian konser di Pusat Niaga Building lantai 6, sebut saja; Andi Wiriantono & Friends di pembuka hari, Tjut Nyak Deviana Daudsjah Feat. Dip’ah, Idang Rasjidi Meets Oele Pattiselanno, dan Sandy Winarta Quartet di penghujung hari. Di area bawah, ada juga tanda untuk menonton konser Tohpati Bertiga namun sepertinya akan sulit tepat waktu disana karena pertunjukan itu bentrok dengan konser Idang Rasjidi di lantai 6.
Menarik jika melihat komposisi tontonan hari ini jika kita harus terus stay di lantai 6, dimana ada beberapa pianis dengan style berbeda yang bermain dengan proyek mereka masing-masing. Selain Andi Wiriantono, Tjut Nyak Deviana, Idang Rasjidi, juga Ade Irawan dengan grup Ade & Brothers, David Helbock dari Austria yang datang bersama trio-nya, dan para pianis yang bermain untuk sebuah grup seperti Rene Helsdingen dalam Benny Mustafa Project, Eugene Ang di Mellow Motif – sebuah grup Jazz/ Brazillian Jazz Sextet dari Thailand, dan Vernell Brown untuk The Kenny Garrett Quintet. Sayang komposisi jadwal mereka yang saling bentrok kembali membuat kita harus kembali pada konser-konser yang sudah ditugaskan.
