Mery Kasiman Feat. Aksan Sjuman dan Riza Arshad
Riza Arshad, pianis dan pendiri grup musik simakDialog, satu hari pernah memberikan komentar untuk sosok Mery Kasiman, disebutkan, ”Selain adalah seorang pianis yang baik, Mery Kasiman juga berbakat sebagai penata musik sekaligus pengarah musik yang akan besar namanya di masa datang. Kejelian Mery membuat musik terdengar beda adalah segi lain kemampuannya. Melalui instrumentasi dan tehnik aransemen yang ia terapkan terdengar bunyi dengan format yang berbeda yang juga dapat menonjolkan keindahan komposisi itu sendiri.”
Ini yang dibuktikan oleh Mery Kasiman di sore hari kedua Java Jazz Festival 2013. Hadir di Garuda Indonesia stage di Semeru Hall sekitar pukul 16:15 sore, peraih gelar master dari Institut Musik Daya Indonesia ini menampilkan eksplorasi pada musik jazz dan komposisi itu sendiri dengan format big band yang tidak umum. Bersama Donny Sundjoyo (doublebass), Aksan Sjuman (drums), barisan horn; Donny Koeswinarno (tenor saxophone), Eugene Bonty (klarinet), Brury Effendi (trumpet), Enggar Widodo (trombon), serta ada Riza Arshad (akordeon), Gerald Situmorang (gitar), dan penyanyi Melita Kasiman di beberapa lagu, Mery mengaransemen ulang karya Thelonious Monk, John Coltrane dan beberapa karyanya sendiri serta satu lagu yang ditulis suaminya, pianis Julian Marantika.
”Fireflies” menjadi komposisi pembuka proyek musik gagasan Mery Kasiman ini. Kemudian pertunjuakn dilanjutkan dengan ”Monk’s Mood” dari Thelonious Monk yang diaransemen ulang untuk horn dan akordeon. Gitaris Gerald Sitomorang masuk di urutan lagu ketiga menjadi solois saat mereka membawakan ”Giant Step”. Mery mengaransemen lagu karya Julian Marantika berjudul ”Sing” untuk piano-gitar-bass-mengiringi lantunan vokal Melita dengan gaya musikal film-film Disney.
Kemudian berturut-turut karya Mery sendiri, ”Viewing Dali” yang terinspirasi sebuah lukisan Salvador Dali serta ”Time” dimana kembali dilantunkan Melita Kasiman. ”Lirik ”Time” diadaptasi dari Kitab Penghotbah yang bercerita tentang waktu, dimana segala sesuatu ada waktunya,” jelas Mery sebelum memulai lagu itu. Sebagai penutup, Mery yang memimpin grupnya sembari memainkan piano menghadirkan interprestasi mereka pada karya John Coltrane, ”Moment Notice” dan ”When It’s Rains”.
Wanita kelahiran Jakarta 29 November 1982 ini memberikan keyakinan pada penonton bahwa ia memiliki visi atas karyanya. Apa yang telah dilakukan memberi nilai tambah dan warna di antara deretan penata dan pengarah musik negeri ini. Penampilan Mery Kasiman dan kawan-kawan membuat sore itu menjadi awal yang manis untuk mencicipi beragam sajian musik di Java Jazz 2013.