Tiket Economics Jazz Casiopea 3rd di Yogyakarta sold out!
Seperti sudah kami informasikan sebelumnya bahwa super grup fusion asal Jepang Casiopea 3rd akan hadir di Yogyakarta, atas undangan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB-UGM), pada hari Sabtu 30 November 2013 di Grand Pacific Hall, Yogyakarta dalam rangka Economics Jazz yang memasuki edisi ke-18.
Perhitungan sang promoter A. Tony Prasetiantono tidak meleset. 12 hari jelang konser digelar, tiket pertunjukan Economics Jazz habis terjual (sold out).
Bahkan hingga berita ini diturunkan permintaan tiket dari berbagai kota di Indonesia masih terus berdatangan. Telepon ke redaksi WartaJazz juga tak berhenti menanyakan ketersediaan tiket. Padahal 2700 sudah ludes diborong para peminat masih ditambah 300-an tiket khusus VIP, Undangan dan Sponsor.
Formasi Casiopea 3rd yang datang ke Yogyakarta adalah Issei Noro (gitar), Akira Jimbo(drums), Yoshihiro Naruse (bass) dan Kimiko Otaka (keyboards). Rombongan dari Jepang total berjumlah 15 orang, dan telah berada di Yogyakarta sejak Kamis 28 November kemarin hingga 1 Desember 2013.
“Kami sudah menjalin kontak dengan manajemen Casiopea 3rd sejak setahun yang lalu.” kata sang promotor yang juga dosen UGM dan pengamat ekonomi. Konser Casiopea 3rd ini disponsori oleh Bank Permata dan Pertamina.
***
Casiopea adalah nama grup fusion-jazz Jepang yang amat terkenal di seluruh dunia pada dasawarsa 1980 dan 1990-an. Grup ini didirikan pada 1976 oleh Issei Noro (gitar), Tetsuo Sakurai (bass) dan Hidehiko Koike (keyboards).
Pada 1977, Minoru Mukaiya (keyboards) dan Takashi Sasaki (drums) bergabung dengan grup ini, sedangkan Hidehiko Koike keluar. Casiopea mengeluarkan album pertama kali berjudul Casiopea pada 1979, dengan menampilkan bintang tamu Randy Brecker dan Michael Brecker. Pada 1980, Takashi digantikan drummer yang kemudian menjadi bintang Casiopea hingga sekarang, yakni Akira Jimbo. Casiopea telah merilis lebih dari 35 album, yang diproduksi di Jepang maupun Amerika Serikat.
Casiopea sering berkolaborasi dengan musisi jazz papan atas Amerika Serikat, seperti Lee Ritenour danHarvey Mason.
Warna musik Casiopea yang sangat khas dan enak didengar−terutama mengombinasikan jazz dengan pop, rock, dan R and B−telah banyak menginspirasi grup-grup fusion jazz Indonesia, seperti Karimata, Bhaskara, Emerald, Funk Section, Spirit Band, dan lain-lain, pada 1985-1990.
Mereka sudah empat kali main di Jakarta, pada 1984, 1988, dan 2012. Konser di Yogyakarta pada 30 November 2013 merupakan yang pertama di Indonesia di luar Jakarta.
Casiopea sempat mengalami vakum, karena jenuh, pada 2006, selama enam tahun. Pada periode tersebut Issei Noro dan Akira Jimbo membentuk grup Inspirits. Mereka kemudian melakukan come back dengan nama baru Casiopea 3rd pada September 2012 dalam Tokyo Jazz Festival.
Selain Casiopea, panitia juga mengundang grup jazz papan atas nasional, Idang Rasjidi yang akan didampingi oleh saxophonist Didiek SSS, gitaris Mus Mujiono dan drummer muda yang tengah naik daun, Echa Soemantri. “Sejak kecil, saya sudah mengimpikan bermain satu panggung dengan Casiopea yang drummer-nya adalah idola saya, Akira Jimbo. Saya tidak membayangkan mimpi tersebut bakal menjadi kenyataan, justru di Yogyakarta. Terima kasih pada UGM yang mengundang saya,” kata Echa, putra dari musisi senior Willy Soemantri tersebut. Sementara itu, penyanyi pop yang memiliki warna kuat rythm and blues, Marcell Siahaan dan Raisa, juga akan ikut meramaikan acara ini.
Meski berstatus sebagai konser berkelas dunia, panitia menawarkan tiket kelas rakyat, mulai dari Rp 50.000 (kelas bronze) hingga tertinggi hanya Rp 350.000 (diamond). Ini adalah bagian dari komitmen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM untuk memberi hiburan berkualitas dengan harga tiket terjangkau, yang khas UGM.
Sukses dengan penjualan tiket Casiopea 3rd, Tony sudah mulai berancang-ancang untuk Economics Jazz tahun depan. “Saya sudah berhasil mendapatkan komitmen dari Earl Klugh dan Phil Perry”, ujarnya menegaskan pembicaraan.
Selamat menikmati Casiopea 3rd.