Casiopea 3rd , Memuaskan Kerinduan Penggemarnya di Economics Jazz 2013


Waktu baru menunjukan pukul 18.30 tetapi antrian panjang dan padat sudah nampak di pacific hall, tempat gelaran economic jazz kembali diadakan untuk yang ke 18 kalinya. Economic Jazz kali ini menghadirkan legenda fusion era 80an asal negri sakura CASIOPEA serta musisi jazz papan atas Indonesia Idang Rasjidi, Mus Mujiono, Didiek SSS, Echa Soemantri, Marcell , Raisa juga Coky Sitohang sebagai host perhelatan malam hari itu.
Acara yang terkenal dimulai tepat waktu ini kali ini terpaksa harus harus sedikit berkompromi dengan waktu agar penonton yang berjumlah 3000 orang dan membuat tiket pertunjukan ini sold out 12 hari sebelum hari H ini dapat masuk ke tempat pertunjukan sebelum pertunjukan dimulai.
Pertunjukan Economic jazz ini dibuka dengan penampilan Idang Rasjidi (Keyboard) dengan format quartet bersama dengan Echa Soemantri (Drum) , Mus Mujiono (Guitar) dan Bassist muda berusia 15 tahun Samuel Song.
Babak pertama dibuka quartet ini dengan sebuah nomor instrumental yang kemudian diikuti dengan sebuah lagu yang tidak asing, Arti Kehidupan oleh Mus Mujiono, tidak hanya itu saja Marcel menyusul naik kepangung dan membawakan 2 lagu hitsnya Candu Asmra dan Mau Dibawa Kemana yang kali ini dibawakan dengan aransemen dan sentuhan jazz yang cukup kental.
Dua lagu Selesai dibawakan Marcell ketika tiba-tiba penonton dikejutkan suara saxophone yang melantunan Medley lagu lagu milik whitney houston, sejenak penonton dibuar bertanya-tanya asal suara saxophone tersebut, sebelum akhirnya Didiek SSS menampakkan dirinya dan berjalan ke atas panggung dari tengah kerumunan penonton dan kemudian memainkan flutenya utk sebuah lagu berjudul food Song. Di lagu ini juga terdapat sebuah kesempatan utk echa memainkan solo drum yang cukup panjang, permainan solo drumnya yang dipadukan dengan suara sequencer mampu memukau dan memancing tepuk tangan panjang dari penonton.
Seusai food song, giliran Idang Rasjidi yang kali ini berbagiĀ beberapa jokes ringan , beberapa jokes yang juga membuat penonton malam itu mengumbar tawanya dan juga memberi sejenak waktu bagi band diatas panggung utk sekedar megambil nafas sebelum Raisa kemudian naik ke panggung dan membawakan 2 hitnsya Apalah Arti Menunggu dan Could It Be.
Penampilan Raisa Seolah Menjadi penutup babak pertama pertunjukan ini, sebelum kemudian dilanjutkan dengan penampilan Casiopea di babak berikutnya.
Setalah sedikit break dan wawancara singkat yang dipenuhi dengan humor politik antara Coky Sitohang dengan Empunya Economic Jazz bapak Toni Prasetyantono, kini saatnya babak kedua dimulai bersama Casiopea, sebuah legenda Fusion asal negri sakura.
Tepuk tangan menggemuruh sudah terdengar sejak band ini naik ke panggung dan membuka pertunjukannya dengan sebuah lagu yang tentunya sangat akrab dengan telinga penggemar jazz tanah air Midnight Rendevouz sebuah nomor dari album perdana casiopea di tahun 1979 dan dilanjtukan dengan Galactic Funk dan sebuah nomor baru milik Casiopea yang berjudul days of the future.
Setelah lagu usai Issei Noro, pendiri dan satu-satunya personil asli Casiopea memperkenalkan formasi Casiopea yang ia namai Casiopea 3rd ini. Casiopea malam itu beranggotakan Yasuhiro Naruse di Bass, Kiyomi Ottaka di Keyboard, Akira Jimbo di drum dan tentunya Issei Noro di Gitar.

Seusai memperkenalkan personelnya Casiopea kembali menghentak dengan 2 buah lagunya yang berjudul Solar Wind dan The Sky sebelum kemudian tempo pertunjukan menjadi turun ketika Issei noro memainkan fretless gitarnya dan memainkan Hoshi Zora dan Twilight Solitude bersama sang keybordis.
Setelah 2 buah lagu bertempo lambat, Akira jimbo mengawali sebuah lagu dengan mid manhattan, personel casiopea yang paling dikenal ini membuka lagu ini dengan sebuah solo drum yang panjang, usia yang tidak muda lagi rupanay bukan halangan bagi drumer ini utk bermain di berbagai tempo dan ritmis tanpa denga tempo dan irama yang sangat terjaga, stick drum yang tiba tiba terlepas pun mampu segera diantisipasi oleh Jimbo.
Lagu berikutnya yang berjudul Eccentric Game juga merupakan giliran Yosihiro Naruse malam hari itu, Naruse benar benar menjadi bintang di pertunjukan Casiopea malam ini, solo bass yang atraktif disajikan naruse mulai mencabik bassnya dengan berbagai macam teknis, berinteraksi dengan penonton dengan turun panggung dan mengelilingi area penonton membuat Pacific hall menjadi panas.
Kiyomi Ottaka pun tidak mau ketinggalan untuk unjuk gigi di lagu yang berjudul Dazling, sebelumĀ akhirnya Casiopea memainkan 3 lagu andalannya untuk menutup pertunjukannya malam itu Misty Lady, Eyes Of The Mind Dan Tentunya nomor andalannya ASAYAKE.
Ternyata penampilan Casiopea tidak berakhir sampai disitu saja, tepuk tangan penonton yang mengggemuruh tanpa henti memaksa Casiopea untuk naik ke panggung 2 kali dan memainkan tiga buah lagu sebelum pertunjukan benar benar usai. (ditulis oleh : Erson Padapiran/WJ)