News

Kota Kinabalu Jazz Festival 2014

Untuk kedelapan kalinya, sebuah gelaran jazz bertaraf internasional di Malaysia, Kota Kinabalu Jazz Festival (KKJF) digelar pada 13 dan 14 Juni lalu. Dengan konsep semi-outdoor dan terdiri dari dua panggung yang berhadapan, festival ini berlangsung di Covered Tennis Court, Sutera Harbour Golf & Country Club Kota Kinabalu. Panggung ganda tersebut sekilas ingatkan pada acara Jools Holland produksi BBC.

Acara dimulai selepas pukul enam petang, dan tampak penonton telah memadati arena pertunjukan. Berawal dari deret penampilan grup-grup lokal Kota Kinabalu seperti Kian Kok School Big Band, Fingerstyle, Sia Goofy, dan Rozelle Marie. Lalu dilanjutkan dengan The Seasons 4, kelompok vokal lanjut usia dari Kuala Lumpur yang menyanyikan sejumlah lagu jazz standar. Kemudian beralih kepada duet vokal/gitar asal Filipina Jerome Rico & Mara Viola lewat aransemen tembang-tembang populer.

Joan Jim (foto oleh Mark James)
Joan Jim (foto oleh Mark James)

Beberapa musisi dari Indonesia turut pula meramaikan festival ini. Di antaranya pemusik yang tergabung dalam Joan Jim Quintet (JJQ). Joan Jim, vokalis-gitaris asal Kota Kinabalu yang merangkap bandleader kuintet tersebut, telah tampil di berbagai perhelatan jazz di Malaysia, Indonesia, Singapura hingga Maladewa. Joan diiringi oleh pemusik muda dari Indonesia; pianis Gabriella Miranda (Hemiola Quartet), Hairul Umam (saksofon alto, Hairul Umam Quintet), pemain kontrabas Catur Kurniawan serta drummer Warman Sanjaya. JJQ hadirkan sejumlah nomor seperti “Pennies From Heaven,” “I’ve Got a Crush on You,” “Honeysuckle Rose” serta aransemen Joan bergaya samba-bossa nova, “Jobim Medley.”

Joan Jim Quintet (foto oleh Kota Kinabalu Jazz Festival)
Joan Jim Quintet (foto oleh Kota Kinabalu Jazz Festival)

Selepas JJQ, acara berlanjut dengan aksi gitaris Jepang Yuta Tanaka yang memukau lewat permainan gitar kompleks dan atraktif. Lalu dilanjutkan oleh goyangan musik Harry Toledo Covers pimpinan basis kenamaan dari Indonesia, Harry Toledo. Berformat band dengan brass section, mereka bawakan kembali nomor-nomor lawas dari Earth Wind and Fire sembari menutup putaran pertama Kota Kinabalu Jazz Festival 2014.

Harry Toledo (foto oleh Mark James)
Harry Toledo (foto oleh Mark James)
Mezzotono (foto oleh Leo Chong)
Mezzotono (foto oleh Leo Chong)
Estudiantina Ensemble (foto oleh Leo Chong)
Estudiantina Ensemble (foto oleh Leo Chong)

Untuk hari kedua KKJF 2014, panggung diramaikan oleh SNF Project berlanjut grup vokal tanpa iringan, Mezzotono. Datang dari Italia, kelompok a capella itu lagukan sejumlah nomor klasik dengan aransemen jazz berikut unsur komedi di dalam penampilannya. Sebagai gong festival ini adalah sajian musik khas Afro-Cuban persembahan Estudiantina Ensemble, langsung dari Kuba yang ingatkan pada grup legendaris Buena Vista Social Club. Estudiantina bawakan irama-irama tradisional Kuba seperti danzón, rumba, cha cha, salsa dan mambo. Alhasil, para pengunjung ikut berdansa hingga pertunjukan benar-benar usai.

Suasana KKJF 2014 (foto oleh Kota Kinabalu Jazz Festival)
Suasana KKJF 2014 (foto oleh Kota Kinabalu Jazz Festival)

KKJF merupakan sebuah festival jazz sekaligus penggalangan dana yang diadakan oleh the Rotary Club of Kota Kinabalu (RCKK) dan the Society of Performing Arts Kota Kinabalu (SPArKS). Hasil penjualan tiket digunakan untuk membantu sejumlah community projects seperti pengadaan air bersih, pelayanan kesehatan, melek aksara, serta pelestarian lingkungan. (Warman Sanjaya/WartaJazz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker