News

Jazz Finland Festival dan European Jazz Conference 2014 (Hari kedua)

MENGUNJUNGI MUSIC FINLAND DAN HELSINKI MUSIC CENTRE/SIBELIUS MUSIC ACADEMY

Pada hari Kamis, telah tersusun beberapa kegiatan yang khusus diperuntukkan awak media yang datang dari beberapa negara antara lain Jerman, Amerika Serikat, Irlandia, Korea Selatan, Jepang dan saya yang mewakili Indonesia.

Agenda pertama kami dimulai dari undangan makan siang sekaligus mengunjungi kantor Music Finland yang terletak di Urho Kekkosen Katu 2 C, lantai enam yang letaknya dua blok dari stasiun kereta sentral di Helsinki dan berada tepat dibelakang sebuah pusat perbelanjaan besar.

Heli Lampi saat memberikan presentasi
Heli Lampi saat memberikan presentasi

Disambut oleh Tuomo Tähtinen (Executive Director Music Finland), Heli Lampi (Head of Communication and Promotion), dan Jani Sipilä (Communication Manager) serta dipandu Riitta Huttunen (Promotion and Project Manager).

Heli dan Jani secara bergantian kemudian menjelaskan fungsi dan tugas dari Music Finland. Heli menekankan bahwa Music Finland mengukur keberhasilan organisasinya apabila mereka berhasil memperkenalkan dan mempromosikan kesuksesan musik dari Finlandia baik didalam maupun luar negeri.

Jani menerangkan fungsi Riset di Music Finland
Jani menerangkan fungsi Riset di Music Finland

Music Finland juga mempromosikan musik – apapun bentuk dan gayanya – dengan berbagai macam metode komunikasi utamanya via website dan berpartisipasi dalam berbagai forum seperti JazzAhead, WOMEX dan lain-lain. Mereka juga memberikan dukungan untuk menunjang kegiatan ‘ekspor’ musik dari Finland dalam berbagai acara. Selain itu tersedia juga ‘mentoring’ yang membagikan jaringan dan pengalaman. Mereka juga memiliki divisi riset yang terus mengikuti perkembangan tren domestik dan internasional. Website Music Finland bahkan memuat music sheet atau reportoire dari para komposer Finlandia.

Salah satu sudut di dalam Music Finland
Salah satu sudut di dalam Music Finland

Kurang lebih pukul 14.30 waktu setempat Riitta mengingatkan bahwa masih ada agenda berikutnya yaitu mengunjungi Sibelius Academy Jazz department and Music House yang terletak tak jauh dari gedung Music Finland.

Riitta dan para jurnalis
Riitta dan para jurnalis

Sekitar sepuluh jurnalis lantas berjalan kaki menuju Sibelius Academy yang menempati gedung Helsinki Music Centre yang merupakan rumah bagi Finnish Radio Symphony Orchestra dan Helsinki Philharmonic Orchestra. Perjalanan kaki selama lima belas menit ini kami disuguhi berbagai macam monumen dan sculptures yang tentu saja menarik perhatian bagi mereka yang senang memotret.

Helsinki Sculptures & Monumen
Helsinki Sculptures & Monumen

Kami disambut Jussi Kannaste, yang mengepalai Jazz Department di Sibelius Music Academy yang merupakan bagian dari University of the Arts Helsinki. Ia mengajak kami berkeliling dan melihat-lihat ruang-ruang konser yang tersedia. Salah satu yang membuat para delegasi terkagum-kagum adalah ia menjelaskan HMC atau Helsinki Music Centre memiliki dua puluh piano Steinway yang bisa dipilih oleh pianis Danillo Perez saat ia tampil bersama Wayne Shorter Quartet.

 Jussi Kannaste dan area didalam HMC
Jussi Kannaste dan area didalam HMC

Nama Sibelius Academy sendiri memang telah tersoroh sejak Jean Sibelius seorang violinis dan komposer yang menjadi murid disekolah ini antara 1885 -1889. Jurusan jazz hanya menerima sekitar lima murid pertahunnya dari jejang sarjana hingga doktor. Yang teristimewa lagi, pendidikan hingga universitas di Finlandia tidak dipungut biaya.

Salah satu keuntungan buat sekolah yang berada dalam satu lingkungan dimana kerap konser-konser yang menampilkan bintang yang terkenal di seantero Eropa atau Amerika misalnya, adalah program bonus semacam workshop yang diselenggarakan berbarengan. Saat kami mengunjungi tempat ini, drummer Peter Erskine sedang memberikan workshop dan keesokan harinya HMC menjadi venue untuk pertunjukan bagi sang drummer kondang.

YOUNG NORDIC JAZZ COMETS

Agenda berikutnya adalah kembali ke Koko Jazz Club untuk menghadiri  presentasi dari lima band dalam tajuk konser Young Nordic Jazz Comets 2014. Sebuah hal yang berbeda secara kebiasaan diperkenalkan oleh rekan-rekan dari penyelenggara.

Bus yang bergegas menuju tengah kota, sekitar dua puluh menit dari Crown Plaza Hotel tempat kami menginap meninggalkan lobby. Waktu menunjukkan pukul lima sore waktu setempat. Sebelum konser dimulai kami akan dijamu makan malam. Ya, makan malam dimulai pada pukul 17.30. Tentu saja ini masih sangat sore jika kita membandingkan kebiasaan waktu makam malam di tanah air. Dan sepertinya panitia telah menetapkan bahwa setiap harinya, jam biologis untuk makam malam selalu pada pukul 17.30, so kami mengikuti saja aturan main dari panitia.

Sekitar tiga puluh menit beranjak dari pukul tujuh malam akhirnya Young Nordic Jazz Comets 2014 dimulai. Program YNJC sendiri telah berlangsung sejak tahun 2000, yang merupakan kompetisi hingga tahun 2012, yang kemudian berganti format menjadi showcase.

Ada lima negara Nordik yang ikut serta yaitu Finland, Islandia, Swedia, Norwegia dan Denmark. Masing-masing mengirimkan satu grup. Pembiayaan kegiatan ini sepenuhnya dari kelima negara tadi. YNJC sendiri telah membuktikan bahwa mereka bisa menelurkan sejumlah nama yang kemudian beken seperti Jazz Kamikaze, Albatrosh, Illmilieki Quartet, Naoko Sakata Trio dan lain-lain.

Young Nordic Jazz Comets 2014: Aurora (Islandia)
Young Nordic Jazz Comets 2014: Aurora (Islandia)

Kesempatan pertama Aurora (Islandia) yang terdiri dari Sigmar Þór Matthíasson – bass, Helgi Rúnar Heiðarsson – tenor sax, Tómas Jónsson – piano, keys dan Óskar Kjartansson – drums membawakan musik dengan penuh energi dengan irama yang aneh. Aurora sendiri bermakna cahaya dari utara khas Islandia.

Young Nordic Jazz Comets 2014 : Krokofant (Norwegia)
Young Nordic Jazz Comets 2014 : Krokofant (Norwegia)

Krokofant dari Norwegia mendapat kesempatan berikutnya. Beranggotakan Tom Hasslan – guitar, Axel Skalstad – drums, Jørgen Mathisen – saxophone, trio ini mengingatkan penulis pada kelompok dengan semangat serupa PELbO. Kelompok yang beken di negeri sendiri dengan lagu kanak-kanak ini telah merekam karya mereka untuk Rune Grammofon. Pengaruh ketukan rock berpadu dengan rhythms yang dinamis, kelompok muda ini sedang naik daun di seantero Nordik. Situs Allmusic menyebut bahwa ada koneksi antara free jazz dan hard, progressive, serta avant rock.

Young Nordic Jazz Comets 2014: Musik för hemlösa (Denmark)
Young Nordic Jazz Comets 2014: Musik för hemlösa (Denmark)

Signe Emmeluth – sax, Amadeus Wedberg – drums, Björn Petersson – bass bertemu di Skurups Folkhögskola. Ketertarikan dan kesamaan visi serta inspirasi dari dari Albert Ayler dan Jesper Zeuthen membuat kelompok Musik För Hemlösa asal Denmark – yang tampil berikutnya – menggarap melodi yang kuat dan ceria dengan ekspresi yang meledak. Komposisio mereka sederhana, mudah dan polos, menciptakan sebuah pondasi untuk free improvisation.

Young Nordic Jazz Comets 2014: Intone (Swedia)
Young Nordic Jazz Comets 2014: Intone (Swedia)

Band Intone (Swedia) datang dari latar belakang negara yang berbeda. Eric Arellano – saxophonis asal Amerika Serikat bertemu  Beate Wiesinger – bassis pada musim gugur tahun 2010 di Gothenburg, Swedia. Dibantu anggota lainnya Per Orvang – guitar, Oskar Stenmark – trumpet, Johan Birgenius – drums meracik beragam elemen tradisi jazz, free improvised music termasuk pula jungle/drum n´bass grooves dan bumbu pop. Kesan yang penulis dapatkan, musik mereka sangat melodis. Dan bisa dikatakan merekalah yang mencuri perhatian dari keseluruhan penampilan YNJC 2014.

Young Nordic Jazz Comets 2014: Elena & the Rom Ensemble (Finland)
Young Nordic Jazz Comets 2014: Elena & the Rom Ensemble (Finland)

Pada bagian akhir tampil Elena & The Rom Ensemble (Finland) yang terdiri dari penyanyi Elena Mindru, Sampo Hiukkanen – violin, Tuomas J. Turunen – piano, Eero Seppä – bass, Anssi Tirkkonen – drums. Mereka mengawinkan elemen folk music Rumania – latar belakang leader sekaligus vokalis kelompok ini dengan tradisi jazz Amerika. Pada dasarnya mereka menyajikan karya yang termaktub dalam Evening in Romania rilisan EM Records, 2014.

Panitia menyisakan slot untuk berjam-sessions, namun tampaknya para peserta sendiri sudah lumayan kelelahan. Meski demikian, penulis sempat menikmati permainan piano Kari Ikonen dan trumpeter Jorma Kalevi Louhivuori.

 

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker