Duo Jessi Mates dan Ricad Hutapea buka Jazz Buzz 2015
Salihara Jazz Buzz 2015 mulai digelar di Komunitas Salihara, Sabtu (14/02) lalu. Duo Jessi Mates dan Ricad Hutapea (Duo JR) menjadi pembuka rangkaian Salihara Jazz Buzz yang masih berlanjut pada Minggu (15/02) dan akhir pekan depan tersebut. Duo JR pada pentas sore kemarin tidak sendirian. Vokalis Monita Tahalea ikut menjadi penampil duo drum-saksofon ini.
“Salihara Jazz Buzz menjadi kesempatan pertama kali buat kami berformat duo,” kata Ricad Hutapea. Peniup saksofon ini menyebut bahwa dirinya dan Jessi sebenarnya sudah kerap berkolaborasi dalam format lain. Salah satunya dalam penggarapan album Ricad dan juga album Monita Tahalea. Di pembuka Salihara Jazz Buzz, Duo JR memainkan lagu-lagu jazz karya Miles Davis, Thelonious Monk, John Coltrane, Charlie Parker, Cole Porter, dan beberapa komposisi karya Jessi dan Ricad dengan aransemen yang berbeda dari aslinya.
Usai penampilan Duo JR, Salihara Jazz Buzz berlanjut pada malam harinya dengan suguhan Dion Subiakto Team (DST). Kuartet DST yang dipimpin oleh Dion Subiakto membawakan komposisi ciptaan sendiri yang mayoritas adalah karya Dion. Salah satunya musik tema game Mario Bross yang diaransemen ulang.
Musik yang mereka bawakan bernuansa jazz fusion dengan gaya progresif, perkusif dan dinamis. Selain Dion selaku drummer dan perkusionis, grup ini digawangi oleh Shadu Rasjidi (bas), R.M. Aditya (piano dan keyboard), dan Ricad Hutapea (saksofon).
Bagi Dion dan kawan-kawan, Salihara Jazz Buzz 2015 memiliki arti penting karena festival ini menjadi panggung pertama bagi DST sebagaimana Duo JR. “Selain berformat seperti ini untuk pertama kali, karya-karya yang kami tampilkan juga pertama kali didengarkan kepada penonton di sini,” kata Dion. Dia menyebut, Salihara Jazz Buzz menjadi kesempatan untuk setidaknya satu kali menyuguhkan karya DST. Menurutnya, bukan tidak mungkin format DST akan bertahan setelah gelaran Jazz Buzz 2015 ini.
Salihara Jazz Buzz adalah salah satu festival kecil yang menjadi program Komunitas Salihara. “Pentingnya Salihara Jazz Buzz adalah untuk merangsang terutama musisi muda untuk lebih berani melihat jazz lebih jauh,” kata Kurator Komunitas Salihara Tony Prabowo. Menurut Tony, Jazz Buzz dapat menjadi medan bereksperimen dan mengembangkan potensi dari para musisi muda, termasuk menulis komposisi-komposisi jazz baru.