Saat menginjakkan kaki di Semeru Straight Ahead Jazz Hall, Anda akan merasakan seperti masuk ke dalam suasana film hitam-putih. Tengah malam lepas pukul 12, di tempat itu, Shadow Puppets & Reed Ensemble membawa penikmat Java Jazz Festival 2015 kembali ke era 1940-an dengan hadirkan sebuah tribute kepada salah satu tokoh penting dalam musik jazz, Cole Porter.
Pianis Irsa Destiwi memimpin penampilan malam itu dengan permainan piano yang apik, dan didampingi oleh dentuman kontrabas Kevin Yosua dan petikan gitar Robert Mulyarahardja, serta pukulan drum Dimas Pradipta. Dendang-dendang dari Cole Porter seperti “Anything Goes” dan “De-Lovely” mereka sajikan dengan sentuhan samba, swing, dan sedikit irama tarantella. Penampilan mereka didukung pula Reed Ensemble yang terdiri dari empat saksofonis yaitu Donny Koeswinarno, Devian, Donna Koeswinarso dan Eugene Bounty.
Irsa yang juga berperan sebagai konduktor sempat menyapa penonton dengan memberikan sedikit kisah tentang sang legenda, Cole Porter dan mempertegas suasana intim yang disajikan malam itu di Semeru Straight Ahead Jazz Hall.
“Night and Day” menjadi tembang perdana Harvey Malaiholo bersama The Shadow Puppets diatas panggung. Kemunculannya diawali dengan memberikan kesan pribadinya terhadap para punggawa The Shadow Puppets. Selanjutnya “I’ve Got You Under My Skin” meningkatkan kesan lounge yang diberikan, dengan irama santai, dan tidak terburu-buru. Suasana malam itu didukung pula oleh akustik yang serasi.
The Shadow Puppets berhasil menarik para penonton kembali ke era 1940-an dengan sajian tembang-tembang Cole Porter tanpa menghilangkan apresiasi mereka terhadap sang legenda. Penghargaan itu berupa tetap mempertahankan cara bermusik mereka tanpa melupakan sang pencipta lagu. Malam itu mereka mengemas pertunjukan dengan kesan intim, sedap dan berkelas. (Hafendra Adam/WartaJazz)
