Betawi adalah sebutan masyarakat yang mendiami kota Jakarta. Sebagai melting pot, Jakarta merupakan simpul pertemuan beragam budaya, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antar bangsa, etnis, dan ras di dalamnya.
Musik Betawi sendiri tak luput dari hasil akulturasi, dalam hal ini kesenian bermusik dibawa oleh pedagang-pedagang yang singgah hingga menetap di kota Batavia. Bangsa-bangsa tersebut antara lain Belanda, Portugis, Tionghoa, India sampai Arab. Kesenian musik Betawi yang masih dapat ditemui jejaknya saat ini di antaranya gambang kromong (Jawa—Cina), tanjidor (Portugis—Belanda), samrah Betawi (Melayu—Arab).
Semangat ini juga sebangun dengan musik jazz yang bersifat akulturasi (afro rhythm/european harmony)—tentunya mudah diterima karena sifat asli bangsa Indonesia yang membuka diri dengan budaya luar.
Penasaran bagaimana jika jazz dan musik Betawi bertemu? Hadirilah perayaan International Jazz Day 2015 bersama Lantun Orchestra di Pusat Kebudayaan Amerika Serikat, @america, Pacific Place Mall Lantai 3, Jalan Jenderal Sudirman No.52-53, Jakarta Pusat pada tanggal 30 April 2015, dimulai pukul 18.30 WIB.
