Loenpia Jazz Semarang Hadir Kembali di Puri Maerakaca, 7 Juni 2015
Pada 7 Juni 2015 mendatang, Loenpia Jazz akan hadir kembali meramaikan Kota Semarang. Loenpia Jazz merupakan sebuah acara festival jazz tahunan yang dimotori oleh komunitas Jazz Ngisoringin dan tahun ini memasuki tahun ke-empat. Awalnya, Loenpia Jazz diselenggarakan dengan tujuan sebagai perayaan ulang tahun komunitas Jazz Ngisoringin, namun dari tahun ke tahun peminat dan pengunjung acara ini semakin bertambah, sehingga membuat anggota komunitas tersebut semakin bersemangat untuk memberikan pertunjukan musik yang semakin baik dari tahun ke tahunnya demi kota Semarang.
Semarang merupakan kota dengan percampuran budaya Jawa, Arab, Tionghoa dan India. Adanya percampuran budaya tersbut, maka sepanjang sejarah Semarang dikenal sebagai kota dengan kuliner yang beragam. Misalnya lunpia yang merupakan makan khas Semarang yang kerap dijadikan buah tangan wisatawan, merupakan adaptasi dari hidangan tofu ala Tionghoa yang dikreasikan sehingga sesuai dengan selera warga Semarang. Kuliner Semarang yang unik dan beragam menjadi alasan pemilihan tema kuliner untuk Loenpia Jazz 2015 dan memilih lokasi di Puri Maerakaca, kawasan PRPP Semarang yang merupakan salah satu icon wisata di Semarang. Puri Maerakaca memiliki sejarah berdasarkan cerita pewayangan di mana Maerakaca merupakan taman terindah di khayangan dan ada seorang tokoh bernama Sukrasana yang rela berkorban demi kakaknya, yaitu Bambang Sumantri untuk memindahkan Taman Maerakaca dari khayangan ke bumi. Cerita tentang rasa cinta kasih, pengorbanan, persembahan dari adik untuk kakaknya tersebut kemudian menjadi dasar pemilihan tagline “Aku Ngejazz Mergo Kowe”. Menurut Katarina Aprila Hadriani, Festival Director Loenpia Jazz 2015, tagline ini memiliki makna bahwa, Loenpia Jazz merupakan acara yang dipersembahkan bagi Kota Semarang guna mendukung kreativitas, kemajuan dan city branding Kota Semarang.
Menurut Aditia Ramadhani, Content Manager Loenpia Jazz, rancangan konsep dan konten acara untuk Loenpia Jazz tahun ini akan dapat menyulap Puri Maerakaca yang biasanya terlihat gelap dan sepi di malam hari menjadi indah dan meriah dengan adanya berbagai macam bentuk dekorasi dan lampu. Di beberapa sudut akan kita jumpai landmark yang sangat cocok untuk dijadikan lokasi untuk berfoto bersama teman atau kerabat dekat. Selain itu, karena Loenpia Jazz kali ini bertema kuliner, maka jangan heran jika nanti di sepanjang jalan Puri Maerakaca, kita juga akan dengan mudah menemukan berbagai macam kuliner mulai dari yang khas Semarang hingga yang saat ini tengah digandrungi anak muda. Luasnya Puri Maerakaca juga tidak perlu membuat kita khawatir, karena akan disiapkan giant maps, penunjuk jalan hingga booklet acara yang siap memandu kita berkeliling Puri Maerakaca selama Loenpia Jazz berlangsung.
Seperti sudah menjadi tradisi, Loenpia Jazz akan menyediakan 4 stage yang akan menampilkan talent lokal hingga nasional. Baruch J.S selaku Talent Manager Loenpia Jazz menjelaskan, untuk talent lokal akan ada Swara Nusantara, 5th Floor, Baroqah, dan Aljabar. Untuk talent nasional, selain Barry Likumahuwa Experiment ada juga Syaharani and The Queenfireworks dan Tohpati Bertiga. Rencananya, kali ini Syaharani and The Queenfireworks akan tampil dengan format akustik sambil membawakan beberapa lagu dari album barunya dan Tohpati Bertiga akan perform dengan format bertiga, salah satunya bersama Indro Hardjodikoro yang sebelumnya sudah pernah perform di Loenpia Jazz tahun 2013.