Baturraden Jazz Festival (Baturra Jazz) 2015 Digelar di tempat Wisata Baturraden
Berbekal keinginan dari empat pemuda Desa Baturraden yang memimpikan ada nya festival jazz di daerahnya, lahirlah Baturrajazz. Gayung bersambut, dukungan dari para musisi Purwokerto, kalangan pegiat pertunjukan dan anak – anak muda Baturraden, Baturrajaz digelar untuk pertama kali nya pada 17 Oktober 2015. Dengan rentang persiapan hanya dalam hitungan satu bulan, keempatnya bekerja keras mewujudkan mimpi mereka bersama.
Mengambil Bukit Bintang di kawasan wisata Baturraden sebagai titik lokasi lokasi pertunjukan, dengan set panggung menghadap Utara (Gunung Slamet) dan dilingkari oleh tribun penonton. Baturraden merupakan obyek wisata yang langsung bersentuhan dengan hutan lindung di wilayah Gunung Slamet ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Rangkaian acara Grebeg Suran sendiri dimulai dengan ritual acara Mimiti atau Saresehan Doa bersama yang dilakukan pada malam Satu Sura di situs Baturraden, pendakian Gunung Slamet yang di barengi dengan doa bersama dan bersih diri dari para peserta pendaki gunung. Pada acara Festival Grebeg Suran terdapat satu hal yang menarik yaitu sebuah Gunungan besar dengan hiasan hasil bumi terbaik dari wilayah Baturraden yang nantinya akan diperebutkan. Gunungan tersebut dimaksudkan sebagai salah satu bentuk puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta agar tanaman petani terhindar dari hama & gangguan lainnya. Baturrajazz sekaligus sebagai penutup dari rangkaian Festival Grebeg Suran yang rutin digelar setiap setahun sekali di Baturraden untuk memperingati Bulan Sura (tahun baru Jawa).
Prayit, Ketua Pelaksana Baturrajazz 2015 mengakui bahwa persiapan mereka yang serba minim masih butuh banyak perbaikan untuk pelaksanaan ke depan nya. Demi menunjukkan kualitas festival jazz yang dapat memenuhi harapan banyak pihak. Namun, Prayit bersyukur karena pihak – pihak yang secara sukarela ikut terlibat mensukseskan Baturrajazz tahun ini.
Sebagai penampil utama pada Baturrajazz adalah Adie Unyiel & The BAWOR, trio instrumental yang baru saja menelurkan mini album dan namanya tengah jadi perbincangan hangat. Mereka mengaku gembira, saat dipercaya untuk menjadi penampil utama. “Akhirnya kota kami memiliki festival jazz, dan semoga selalu hadir setiap tahun nya agar perkembangan musik Jazz makin terlihat di Purwokerto” komentar mereka.
Mutiara; adalah penampil termuda, gadis berusia 18 tahun juga akan menjadi penampil bersama sederet nama – nama dari kancah musik Purwokerto, seperti Eric Erlangga feat. Monsterland, Friendzone, Indonesia 69, Ellsa, Kencana Rukmi, Setiardji, GOSH serta beberapa penampil lainnya. Unsur kesenian daerah pun tak ketinggalan ikut ambil bagian disini. Panitia sengaja memberikan waktu khusus untuk menampilkan kesenian Lengger, Calung serta Kenthongan (thek – thek). Ketiga nya adalah kesenian yang lahir dan berkembang dari wilayah Banyumas. (WartaJazz)