Konser jazz dengan latar belakang candi akan segera hadir di Yogyakarta. Belum genap satu pekan euforia EJL Live XXI, panggung jazz kembali disemarakkan dengan hadirnya Prambanan Jazz International Music Festival pada Jum’at (16/10) malam nanti.
Setidaknya ada nama besar Kenny G, saxophonist asal Amerika yang sudah melahirkan banyak album, sebagai penampil utama dalam konser yang digalang oleh Rajawali Indonesia Comm tersebut. Bagi Kenny, ini adalah kali pertama dia bermain di Yogyakarta. Terlebih konser ini nantinya akan digelar di kompleks Candi Prambanan yang merupakan salah satu ikon budaya Indonesia.
Tompi dan Isyana Sarasvati juga akan tampil dalam perhelatan yang digadang-gadang menjadi event tahunan ini. Keduanya mungkin sudah tidak asing bagi penikmat jazz Indonesia. Tompi adalah vokalis dengan karakter suara cempreng. Sementara itu Isyana merupakan musisi yang dikenal dengan kepiawaiannya dalam olah vokal dan permainan piano, serta penampilan-penampilan bergengsi di panggung internasional .
Keduanya memiliki karakter yang jelas berbeda. Namun apakah keduanya akan memberikan kolaborasi yang menarik di atas panggung? Setidaknya vokalis pria asal Aceh tersebut berjanji akan membawakan penampilan terbaiknya bersama Isyana. Selain keduanya, kelompok Trisum yang terdiri dari tiga gitaris terbaik Indonesia, Dewa Budjana, I Wayan Balawan , Tohpati dibantu drumer Echa Sumantri dan bassis Indro Hardjodikoro juga akan menyemarakan gelaran tersebut.
Konser itu sendiri akan diselenggarakan di pelataran candi Prambanan. Tentu saja penyelenggara sudah menyiapkan tata panggung dan tata cahaya yang sesuai untuk konser bertaraf internasional tersebut. Agus Noor dipercaya memegang kendali tata panggung dan tata cahaya. Tentu saja ini bukan sekedar konser jazz biasa.
Agenda besar mengenalkan budaya Indonesia dengan menampilkan salah satu ikon jazz kelas dunia dalam konser yang digelar di candi sebagai ikon kebudayaan, boleh dibilang sesuatu yang baru. Namun, apakah hal ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan musik jazz? Setidaknya ada upaya yang bagus mengapresiasi musik jazz dan budaya Indonesia. (Ari Kurniawati/WartaJazz)