FestivalNews

Kenny G Pukau Penonton di Prambanan Jazz

Kenny G di Prambanan Jazz 2015 (Foto : Erwin Oktavianto/WartaJazz)
Kenny G di Prambanan Jazz 2015 (Foto : Erwin Oktavianto/WartaJazz)

Prambanan Jazz International Music Festival memang baru pertama digelar Jum’at (16/10). Namun suasana magis candi Prambanan serta penampilan para musisi yang dipadu dalam sebuah tata panggung yang megah menunjukkan keseriusan Rajawali Indonesia Comm menggelar perhelatan musik jazz ini. Perhelatan ini digelar di pelataran candi Prambanan dan menjadikan kompleks candi Lara Jonggrang sebagai latar belakang panggung.

Konser dimulai dengan penampilan Trisum. Kali ini dengan formasi Dewa Budjana (gitar), Tohpati (gitar), Balawan (gitar), Indro Hardjodikoro (bass), dan Echa Sumantri (drum) berhasil membuka Prambanan Jazz dengan “Cublak-Cublak Suweng” dalam tempo up beat. Tepuk tangan bergemuruh hingga mereka memainkan medley “Kromatik Lagi” dan “Mahabharata”. Tak lupa aksi solo drum oleh Echa yang energik dan kian menghangatkan suasana malam. Setelahnya Nano Tirto tampil membawakan satu lagu bernafas Jawa diiring kemunculan Rama dan Sinta yang diperankan oleh penari.

Trisum (Dewa Budjana, Balawan, Tohpati) di Prambanan Jazz 2015 (Foto : Erwin Oktavianto/WartaJazz)
Trisum (Dewa Budjana, Balawan, Tohpati) di Prambanan Jazz 2015 (Foto : Erwin Oktavianto/WartaJazz)

 

Nano Tirta di Prambnan Jazz 2015 (Foto : Erwin Oktavianto/WartaJazz)
Nano Tirta di Prambanan Jazz 2015 (Foto : Erwin Oktavianto/WartaJazz)

Penampilan Kenny G, bintang utama malam itu, setelah Trisum dan maestro flute Nano Tirto cukup mengejutkan. Sedikit diluar ekspektasi, karena selain harus menunggu persiapan yang cukup memakan waktu, munculnya musisi utama ditengah acara tentu bukanlah hal yang biasa. Beberapa penonton tampak kurang sabar. Beruntungnya, panitia menyediakan panggung kecil di tengah-tengah area VVIP yang segera digunakan Kenny G untuk mengobati kekecewaan audiens.

Saksofonis kelahiran Amerika, 59 tahun silam ini langsung menyapa penggemarnya yang berada di pelataran candi Prambanan. Tak ayal, meski lagu yang dimainkan cukup familiar, aksi solonya tetap menjadi magnet tersendiri. Kenny tetaplah bintang dengan banyak penggemar yang siap menanti penampilan live-nya.

Beberapa nomor seperti “Shilloutte”, “Forever In Love”, “What A Wonderful World”, dan “My Heart Will Go On” dibawakan malam itu. Sayangnya, penampilan Kenny kurang didukung oleh tata cahaya yang menerangi candi Prambanan sehingga kesan ingin memadukan Prambanan dengan ikon jazz dunia itu tersebut menjadi kurang greget.

Tompi dan Isyana Sarasvati tampil menutup malam. Meski demikian, keduanya tak kehilangan energi. Membuka sesi terakhir dengan “Tetap Dalam Jiwa”, Isyana memamerkan lengkingan suaranya. Tompi pun tak ingin ketinggalan. Single “Tak Pernah Setengah Hati” dibawakan dengan apik oleh pria yang identik dengan topi ini. Kolaborasi keduanya menutup sesi terakhir Prambanan Jazz dengan aksi panggung yang tak kalah memukau dari para penampil sebelumnya.

Tompi & Isyana Sarasvati di Prambanan Jazz 2015 (Foto : Erwin Oktavianto/WartaJazz)
Tompi & Isyana Sarasvati di Prambanan Jazz 2015 (Foto : Erwin Oktavianto/WartaJazz)

Apa yang sebenarnya menarik dari konser Prambanan Jazz selain Kenny G dan penampil lainnya yaitu atmosfer yang tercipa di pelataran candi yang berusia ratusan tahun tersebut. Musik jazz dalam irama yang smooth tentu saja memberikan nuansa tersendiri. Hanya saja jika penyelenggara ingin menunjukkan paduan mahakarya musik dan warisan budaya, nampaknya harus lebih matang menyiapkan segala sesuatunya. Dan Kedepan tentunya Prambanan Jazz semoga akan lebih baik dan lebih sukses lagi. (Ari Kurniawati/WartaJazz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker