InterviewNews

Wawancara dengan Alvin Ghazalie

Teofilus Alvin Ghazalie atau yang dikenal sebagai Alvin Ghazalie adalah seorang gitaris jebolan Jurusan Seni Musik Fakultas Ilmu Seni Universitas Pelita Harapan, Tangerang. Sebelum merilis album “Exists”, pria kelahiran Jakarta tahun 1993 ini kerap menjuarai berbagai kompetisi antara lain, Juara 1 Jazz Goes To Campus 38th bersama MIKA Quartet sekaligus menyabet Award Best Guitarist.

WartaJazz berbincang dengan Alvin seputar album Exists tersebut. Berikut ini petikannya:

WartaJazz (WJ): Bisa diceritakan bagaimana proses rekaman album perdana ini?

Alvin Ghazalie (AG): Ya, ini album perdana saya, berjudul Exists (8 komposisi original). Proses rekaman nya berlangsung cukup singkat, di Universitas Pelita Harapan B426, dari jam 9 malam – 12 malam. Rekaman dilakukan secara live recording bersama Kevin Yosua (bass), Michael Setiawan (piano), Dave Rimba (drum). Adapun Kevin Leonardo dan Yedidyah sebagai recording engineer.
Awalnya, ketika saya masih dibangku kuliah, saya punya target ketika saya lulus, saya mempunyai karya yang bisa saya perdengarkan ke orang – orang. Saya mengambil jurusan Sound Design, waktu itu saya berencana membuat album sebagai bahan tugas akhir saya, tetapi karena satu dan lain hal, mata kuliah tugas akhir diubah menjadi skripsi, sehingga saya tidak bisa mengerjakan album tersebut.
Setelah proses rekaman, produksi sempat tertunda dikarenakan dana belum mencukupi, selain itu juga proses mixing mastering, editing video, design cover, replikasi CD dan cetak cover cukup lama untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

WJ: Kenapa memilih live recording?

AG: Menurut saya untuk mengcapture natural, liveness (komunikasi dan interaksi)-nya, jazz; terlebih traditional jazz, saya lebih suka untuk live recording

WJ: Lineup ini kamu pilih atas alasan apa?

AG: Para Player di album saya dipilih karena alasan mereka sudah cukup sering bermain dengan saya, jadi untuk dapatin chemistrynya lebih mudah, they’re profesional, satu pikiran dalam bermusik

WJ: Bisa diceritakan ide dari album kamu ini apa?

AG: Ide dari albumku ini sebenernya menceritakan tentang past, present, and future. Dimana past menceritakan tentang memori masa lalu, present apa yang sedang saya hadapi dan alami sekarang, future adalah sesuatu yang saya imajinasikan, mimpi dan cita cita saya

WJ: Boleh diuraikan bagian mana yg past, present dan future di album kamu ini?

AG: Album ini cukup personal, dimana saya mencoba menshare sedikit cerita hidup saya, lewat musik saya. Kenapa Exists? the period between the birth and death of a living thing (arti kata exist) jadi, di album ini banyak menceritakan tentang kehidupan, entah itu past (memori), atau future (mimpi/khayalan), dan present (yang sekarang lagi dialami). Ada 8 komposisi original di album aku, sedikit cerita dibalik lagunya:
1. Overweight Blues (menceritakan ttg kerakusan orang orang yg berkuasa, bisa seenaknya dengan uang, ada sisi lucu nya, ironis karena jenjang ekonomi di indonesia jauh banget)
2. Quiet Day (menceritakan tentang krisis keheningan, susah banget bisa ngerasain ketenangan di Jakarta, meskipun itu cuma 5 menit)
3. I Used To Be A Kid (ceritanya tentang ingatan ketika masih kecil,main sama temen temen, masih bebas, ga mengenal aturan, ingin kembali ke masa – masa itu, tapi kita tumbuh terus jadi pribadi yang lebih dewasa, scenenya kaya di padang rumput eropa eropa gtu haha)
4. Good Morning, Night (menceritakan tentang kehidupan remaja, yang dinamis, berubah – rubah moodnya, galau, energik)
5. Miles (lagu buat pacar hahaha)
6. Piccadilly ( suatu frase yang lucu yang muncul dipikiran aku, moodnya kaya piccadilly circus, something like that)
7. Shift To Bop (mau nunjukin konsep album jazz traditional dengan sedikit modern didalamnya, ada juga di komposisi lainnya)
8. Professional Dreamer (saya adalah orang yang pandai merangkai mimpi, merangkai masa depan, dan ingin menggapai mimpi itu)

Demikianlah wawancara singkat dengan Alvin Ghazalie.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker