News

Notturno rilis album Volume 1: Akoustika Adventure

notturno-vol1-akoustika-adventure

Pengalaman selama tiga tahun lebih belajar dan bermusik bersama di Komunitas Jazz Kemayoran serta dalam sebuah band jazz (Beben Quartet), ternyata menumbuhkan kecocokan ide serta intepretasi terhadap musik di antara tiga individu  Joshua Arifin (contra bass), Hendrawan atau yang akrab disapa Cak Hend (drum dan perkusi), serta Masmo (piano, fender rhodes, analogues, dan organ) untuk membentuk Notturno.

Latar belakang tiap personel band yang pernah menimba pengalaman di berbagai kelompok musik rock, pop, bahkan ada yang sempat belajar gamelan membuat mereka membentuk kesepakatan bersama untuk membuat kelompok ini membentuk warna musik notturno yang tak haram memasukkan juga unsur-unsur musikal di luar jazz. Misal ritmik rock, funk, world music, hingga skala nada etnik.

Proses kreatif sejak Februari 2007 berlangsung mulus. Keliaran ide hasil pengalaman musikal cak Hend dan Masmo, menyatu secara harmonis dan lebih tersruktur oleh pengetahuan teoritis musik Joshua yang belajar musik secara formal di Institut Musik Daya Indonesia. Hingga akhirnya Notturno (diambil dari kata bahasa Italia, yang berarti “malam gelap”) memiliki materi-materi lagu yang memiliki unsur-unsur seperti yang telah dijelaskan di atas.

Tema-tema tiap lagu terinspirasi dari berbagai hal, mulai kejadian sehari-hari hingga kepedulian notturno terhadap banyak hal. Misal tentang kebandelan seorang anak, pertemanan, disleksia, narsisme, hingga isu yang lebih besar seperti musibah tanah longsor, kecelakaan transportasi, dan lain-lain. Demi sampainya tiap tema lagu ke pendengarnya, tiap kali bermain di sebuah event, notturno akan menjelaskan latar lagu yang akan dimainkan. Mereka berharap penonton akan ikut melebur dalam kisah-kisah yang ada di lagu bersangkutan. Minimal mereka bisa bebas berintepretasi terhadap komposisi yang dimainkan Notturno.

Modus seperti itu kembali diulang ketika album “Volume 1: Akoustika Adventure” ini dibuat. Tiap lagu dari 7 lagu yang ada, masing-masing memiliki cerita dan latar belakang tersendiri (cek keterangan ‘song list’ di bawah). Semua cerita tersebut bersenandung dengan ritmik serta harmoni yang didapat dari hasil pengalaman bermusik, musical influences, dan interaksi antar-personel notturno.

Pentingnya penyampaian tema dan ide yang melatari lagu mereka, membuat notturno juga menciptakan beberapa lagu berlirik. Tentu tetap dengan warna musik serta tema khas Notturno. Maka tersebutlah nama Dhika, penyanyi belia lulusan Fakultas Musik, Departemen Classical Vocal, Universitas Pelita Harapan. Timbre vokal serta kemampuan kreatif berimprovisasi Dhika terasa sangat cocok dengan warna serta semangat yang melatari lagu-lagu notturno.

Memperhitungkan beberapa unsur yang bisa membantu komposisi-komposisi notturno, maka kehadiran teman-teman musisi lain juga dibutuhkan. Maka hadirlah Fido, seorang pemain saksofon alto yang kini juga menjabat sebagai dekan jurusan musik di sebuah Sekolah Tinggi Musik di bilangan Karawaci Tangerang. Juga seorang peniup saksofon tenor usia 17 tahun, Yudha Gautama dan seorang pemain flute bernama Ayu. Maka Joshua, cak Hend, dan masmo sepakat memilih Dhika, Fido, Ayu dan Yudha sebagai ‘additional player’ notturno.

Lengkap sudah amunisi berupa konsep, materi lagu, serta semangat yang akan menjadi bekal notturno menjalani petualangan musikal mereka dalam penggarapan album kedua mereka yang diberi title “Volume 1: Akoustika Adventure”. Sebelumnya mereka sudah sempat merilis mini album independen bertajuk “4.25AM” pada tahun akhir 2007 lalu dan turut terlibat dalam proyek album soundtrack film Pintu Terlarang (2009) dan mempersiapkan proyek soundtrack film thriller Macabre (2009).

Yap, welcome to the adventure world of Notturno. Album ini dirilis lewat perusahaan demajors dan turut didukung oleh WartaJazz.com. Jika anda tertarik membeli album ini silakan menghubungi sales@wartajazz.net atau hubungi telepon 021-8310769.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

4 Comments

  1. wahh..
    aku sempet denger notturno di jazz on my mind…
    kereennn!!
    ga ada bagi2 cd gratis yaa??
    hehehe…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker