InterviewNews

Wawancara dengan Dira Sugandi

Dira Sugandi
Dira Sugandi

Dira Sugandi merupakan penyanyi asal kota kembang, Bandung yang mulai dikenal luas oleh publik di Indonesia tatkala tampil bersama Incognito yang berlanjut dengan penampilan-penampilan lainnya bersama musisi Internasional. WartaJazz mewawancarainya untuk mengetahui kiprahnya di dunia musik Jazz Indonesia.

WartaJazz: Bisa diceritakan awalnya bermusik dari usia berapa dan kenapa memilih musik?

Dira Sugandi: Musik sudah menjadi hobi dari kecil dari usia 4 tahun. Tapi menjadikan bermusik sebagai profesi semenjak tahun 1997 ketika lulus SMA. Saya besar di lingkungan keluarga yang juga bermusik , nenek saya dari ibu dulu penyanyi RRI, sementara ibu saya juga dulu bermusik bersama grup Harry Roesli. Ayah saya juga tergabung di GPL bersama Iwan Abdurrahman.

WartaJazz: Musik seperti apa yang Dira kecil sering dengar?

Dira Sugandi: Musik-musik yang saya dengar waktu kecil cukup bervariasi. Dari Nat King Cole, The Beatles, Michael Jackson, Stevie Wonder, Frank Sinatra, Sade, Michael Franks, David Foster dan Chicago.      

WartaJazz: Apa yang Dira lakukan untuk mendukung karir bermusik selepas lulus SMA?

Dira Sugandi: Sempat les di Elfa’s Music Studio di Bandung selama 1,5 tahun. Di sana saya mulai kenal banyak musisi dan mulai nyanyi di kafe-kafe. Kemudian tahun 2001 akhirnya saya memutuskan untuk kuliah di Universitas Pelita Harapan mengambil jurusan musik: vocal performance.

WartaJazz: Apa yang melatarbelakangi studi vocal performance? Apa ada tuntutan dari pekerjaan?

Dira Sugandi: Engga. Saya memang ingin menguasai teknik vokal yang benar supaya tidak cedera dan juga ingin mempelajari teori musik walaupun hanya basic.

Cover album Dira Sugandhi - Something about the Girl
Cover album Dira Sugandhi – Something about the Girl

WartaJazz: Bagaimana ceritanya bisa bertemu Bluey ? dan apa yang kemudian berkembang dari pertemuan itu?

Dira Sugandi: Bertemu Bluey pertama kali tahun 2001 di saat saya nonton Incognito konser di Sabuga Bandung. Saya dulu fans berat nonton paling depan dekat panggung dan hafal semua lagu-lagu nya. Kemudian saya disodorkan microphone sama vokalis nya saat itu Xavier di lagu Still A Friend Of Mine. Setelah itu saya diajak ke backstage dan bertemu Bluey. Setahun kemudian saya dihubungi Peter Basuki promotor yang membawa Incognito ke Indonesia atas permintaan Bluey untuk meminta saya mengirim demo suara. Setelah mengirim demo 2 minggu kemudian saya diminta untuk ikut bergabung di tur Incognito 2002 di Indonesia. Setelah itu saya dan Bluey sering berkomunikasi melalui email. Bluey meminta saya untuk menyelesaikan studi saya di UPH. Tahun 2006 saya lulus kuliah, Bluey minta saya untuk berangkat ke London untuk rekaman album perdana saya yang diproduseri oleh beliau.

WartaJazz: Ceritain dong hal-hal seru dialbum perdana Something about the Girl itu.

Dira Sugandi: Banyak banget! Baru tau kalo ternyata bagi musisi seperti Bluey tidak ada istilah demo. Jadi ada beberapa vocal di album Something About The Girl itu diambil dari take vocal paling awal di ruang tamu apartemen di Jakarta saat saya, Bluey dan Matt Cooper workshop. Karena setelah mencoba take ulang di studio besar feel nya malah kurang dapat. Terus waktu take vocal yang duet sama Omar itu di studio halaman rumah Omar. Pada saat Omar yang take vocal, saya yang operate computer nya karena Bluey ga bisa haha.

WartaJazz: Sempat grogi gak waktu rekaman dan diproduseri Bluey?

Dira Sugandi: Grogi engga sih. Cuma memang Bluey sangat detail apalagi tentang pengucapan kata-kata dalam bahas Inggris, itu lumayan tuh sempat diulang-ulang sampe perfect menurut dia haha. Rekaman di studio besar yang sempat bikin grogi tapi Bluey sabar banget.

JJF2017 - Sri Hanuraga feat Dira Sugandi
JJF2017 – Sri Hanuraga feat Dira Sugandi

WartaJazz: Dira pernah bekerjasama dg Dwiki Dharmawan dan terlibat di album WPO. Ada cerita dibalik itu?

Dira Sugandi: Album WPO itu project yang ga kalah seru juga. Rasanya bangga luar biasa di saat menyanyikan lagu-lagu rakyat dari Indonesia dengan aransemen Kang Dwiki yang ngejelimet dan diiringi oleh musisi-musisi kelas dunia. Mereka juga sangat merespon baik komposisi-komposisi yang ada di dalam album WPO. Sampai pernah saat kita membawakan lagu IE di UGM Jogja, setelah latihan Walfredo Reyes Jr. dan Jimmy Haslip nyanyi-nyanyi terus chorus nya haha

WartaJazz: Selain bersama Dwiki, apa ada proyek2 lain yg Dira turut terlibat di rekamannya?

Dira Sugandi: Sri Hanuraga Trio di album Indonesia Volume I

WartaJazz: Cerita dong soal double single terbaru Dira? Sudah sejauh apa dari progressnya?

Dira Sugandi: Double Single Langit/Pelangi.  Dua lagu yang terinspirasi dari pengalaman pribadi saya. Hal-hal yang kita sering temukan dalam kehidupan sehari-hari. Langit lagunya bercerita tentang Perjuangan dan harapan ciptaan Mhala dan Tantra ‘Numata’ atas request saya. Mhala seorang sahabat seperjuangan dulu sama-sama dari Bandung, sama-sama musisi. Mhala tau persis jatuh bangun saya. Dia yang selalu kasih semangat sama saya di saat saya lagi down dan berniat untuk berhenti nyanyi. Pelangi saya tulis bersama Mas Yudis Dwikorana kira-kira 2 tahun yang lalu.   Saat itu saya merasa gelisah karena mengalami friksi dengan seorang sahabat. Tapi kemudian seiring dengan berjalannya waktu saya bisa menerima. Saya mencoba meluliskan pengalaman saya itu melalui sebuah lagu dibantu dengan Mas Yudis, jadilah Pelangi yang lalu diaransemen ulang oleh Larry Aswin. Langit diaransemen oleh suami sendiri Elfa Zulham. Aransemen strings nya oleh Ricky Lionardi. Ada juga Glorify Lord Ensemble dan Sri Hanuraga yang ikut mengisi lagu Langit. Sekarang sedang promo-promo di radio dan televisi. Video klip sudah rilis juga dua-dua nya di youtube chanel saya ‘diraworld’.

WartaJazz: Ketemu Zulham tuh kapan ya, kan dia sekolah ke Belanda?. Ceritain dong sampai akhirnya dikaruniai momongan.

Dira Sugandi: Dulu sempat kenal aja waktu sama-sama main di band nya Rieka Roslan tahun 2005. Saya jadi backing vocal, Zulham jadi drummer nya. Terus Zulham sekolah ke Belanda pulang tahun 2011. Kita sering ketemu di jam session di In Line Music. Pacaran hanya 2 minggu terus dia ngajak nikah, 2 tahun kemudian Savanna lahir. 

WartaJazz: Apa obsesi Dira yg blm terwujud dan ingin diwujudkan dalam waktu dekat?      

Dira Sugandi: Ingin merilis album dan konser tunggal

WartaJazz: Apa aktivitas lain yg sering dilakukan diluar bermusik ?  

Dira Sugandi: Aku sering olahraga. Sekarang lagi seneng ikutan calisthenics di komunitas di Bandung, namanya Barstard.

Read the latest car news and check out newest photos, articles, and more from the Car and Driver Blog.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker