100 Hari AL JARREAU, Reinterpretasi
Tak pelak lagi, adalah seorang Alwin Lopez Jarreau, yang dapat disebut salah satu penyanyi yang paling berpengaruh ke semua penyanyi di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia, tentunya. Nama Al Jarreau, adalah sosok penyanyi yang mungkin paling menginspirasi banyak penyanyi di sini.
Terisitimewa di era 1980 hingga 1990an, begitu banyak hits yang dinyanyikan Al Jarreau lumayan populer di sini, memang sejak rilisnya album hitsnya, Breaking Away di tahun 1981. Dalam albu ini muncul lagu-lagu “evergreen” milik Al Jarreau seperti, ‘Easy’, ‘We’re in This Live Together’, ‘Our Love’.
Dalam album itu juga terdapat sebuah lagu funk yang menggairahkan, ‘Roof Garden’. Selain tentunya, lagu “jagoan”nya yang dijadikan judul album, ‘Breakin’ Away’. Setelah itu, Al Jarreau menghasilkan lagi Jarreau. Antara lain berisikan lagu manis banget, ‘Morning’, ‘I Will be Here for You’. Lalu juga, ‘Trouble in Paradise’. Ada juga lagu yang bertempo upbeat, ‘Boogie Down’.
Disusul berikutnya, sebagai studio albumnya yang ketujuh, High Crime. Dari album tersebut muncul hits seperti, ‘Let’s Pretend’, ‘Raging Waters’, ‘Imagination’, ‘Sticky Wicket’. Rata-rata bertemu mid dan upbeat. Relatif lebih ceria dan menggoyang. Dan tentu lagu, ‘High Crime’, yang dijadikan judul albumnya.
Setelah melakukan rilis ulang album jazz pertamanya, 1965, yang memang dirilis pertama kali tahun 1965 itu, Jarreau lalu melepas L is for Lover. Dalam album ini muncul, ‘Temm Me What I Got to Do’ dan ‘L is for Lover’.
Kemudian memasuki 1990-an, Al Jarreau merilis Heart’s Horison disusul berikutnya, Heaven and Earth. Nah di tahun 1994, ia merilis sebuah album live Tenderness. Ini juga menjadi salah satu album paling populer dari Al Jarreau dimana-mana, termasuk tentunya di Indonesia.
Semasa hidupnya, Al Jarreau telah menyinggahi Jakarta untuk melakukan konser. Antara lain di sekitar 1992. Berikutnya ia datang lagi di sepuluh tahun kemudian. Konsernya kembali diadakan di Balai Sidang Senayan, sekarang bernama Plenary Hall. Lalu selepas album duetnya dengan George Benson, Givin’ It Up, Al Jarreau dan sobatnya George Benson itu menggelar konser juga di Jakarta, pada tahun 2008.
Terakhir, Al Jarreau sempat pula memeriahkan Java Jazz Festival di tahun 2012. Ia tampil bersama George Duke dengan format trio-nya. Dan tentu saja, menjadi salah satu highlight terpenting di pergelaran jazz berformat festival yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia itu.
Yang sangat menarik dari sosok Al Jarreau dan suara khasnya, ia memang master vocalist tulen. Dikarenakan ia sukses menjadi tokoh yang inspiratif bagi para penyanyi, terutama penyanyi pria, iapun menjadi seakan guru bagi begitu banyak penyanyi.
Dan keistimewaannya yang luar baiasa adalah, sepanjang hidupnya telah diganjar dengan 7 Grammy Awards plus belasan nominasi. Ia menjadi satu-satunya penyanyi dalam sejarah, sejauh ini, yang sukses merebut grammy awards dari 3 kategori musik berbeda yaitu jazz, pop dan RnB.
Termasuk di dalamnya Grammy untuk album suksesnya, Breakin’ Away. Selain album lainnya, Heaven and Earth. Serta puluhan awards lain, seperti antara lain Echo Awards (Grammy-nya musik Jerman, 1977), Downbeat (majalah musik jazz ternama, polling dan critic’ poll), Record World, NAACP Image sampai awards tahunan dari majalah Playboy (Best Jazz Vocalist).
Dan begitulah Al Jarreau, yang kemudian menginspirasi dan menggerakan sebagian kecil penggemarnya di sini, terutama di Jakarta, tergerak untuk membuat sebuah event musik khusus. Jadinya adalah sebuah malam tribute to. Dengan didukung para penyanyi dan musisi yang sama-sama memberi respek dan apresiasi yang tinggi kepada mendiang Al Jarreau.
Sejatinya ada “komunitas” yang belum resmi, Al is for Lover sebagai penyelenggara. Yang sebenarnya dibentuk ramai-ramai oleh para pendukung acara ini. Dengan dipimpin seorang jazz-lover, penggemar fanatik Al Jarreau, Hendra Sinadia. Beserta seorang penyanyi yang juga guru vokal, yang mengaku pula sebagai fans fanatik Al Jarreau, Restu Fortuna.
Restu Fortuna akan menjadi penyanyi, beserta vokalis lain seperti Doddy Katamsi, Hans Marcus Bartels, Ivan Nestorman, Dika Aleandra dan Kadri Mohamad. Serta, penyanyi cewek satu-satunya, Netta Kusuma Dewi.
Dengan didukung para musisi berpengalaman seperti Canga Anton (drummer), Djoko “SOG” Sirat (bass), Dandy Lasahido (kibor), Andy Gomez Setiawan (piano/kibor). Lalu juga, Zulkarnain Joel (bass). Juga akan ikut tampil nanti, Devian Zikri (saxophone) dan Diddi Agephe (kibor/synthesizer/soundscaping).
Acara ini bertajuk 100 Hari Al Jarreau, Reinterpretasi. Memang akan diselenggarakan pada Kamis, 18 Mei 2017, yang mana hanya beberapa hari saja sebelum pas 100 hari kepergian sang maestro itu. Seperti diketahui, Al Jarreau berpulang pada 12 Februari 2017 karena sakit.
Dan karena sepanjang perjalanan hidupnya, penyanyi istimewa yang dianggap master untuk “The Acrobat of Scat” itu, sebenarnyalah penyanyi dalam berbagai aliran musik, tak hanya jazz. Maka pendukung acara nanti di Lefty’s Suites, Foodism Kemang, memang berasal dari berbagai aliran musik.
Mereka masing-masing, para penyanyi didukung para musisi, akan melakukan upaya reinterpretasi atas karya-karya lagu yang dipopulerkan sang mendiang maestro itu. Tentu saja, hal itu memberi tawaran suguhan musik yang unik dan berbeda.
Diharapkan para penggemar Al Jarreau, akan dapat terpuaskan kerinduannya untuk menikmati lagi lagu-lagu hits almarhum. Dalam suatu acara musik berbentuk konser kecil, yang mana akan didukung pula oleh sound engineer, Deni Yunindra. Serta dibungkus dengan istimewa oleh Gideon Momongan, dari indiejazzINDONESIA.
Acara 100 Hari Al Jarreau, Reinterprteasi itu nanti, akan disemarakkan pula oleh tata lampu yang didukung LemmonID. Dan akan ditutup oleh penampilan disc-jockey yang khusus memainkan lagu-lagu hits Al Jarreau dan lagu-lagu hits lain di era 1980-an, dalam bentuk dance remix.
Bakal menjadi malam yang tak akan terlupakan, tentunya. Diharapkan para penggemar Al Jarreau dan musik-musik 1980-an, tak akan melewatkan begitu saja acara ini.
Untuk dapat datang menikmati acara spesial ini, dipersilahkan melakukan pemesanan tempat dengan mengontak email tyasyahya@gmail.com