Karim Suweileh – Drummer

Karim Suweileh lahir di Surabaya, tanggal 16 Agustus 1950.  Ia mulai bermain sebagai drummer di band sekolah –  SMP Gatra di Surabaya – yang dilanjutkannya saat duduk di SMA VIII, berpartisipasi dalam beberapa acara festival musik antar sekolah – dengan prestasi pertama sebagai drummer terbaik se Jatim – saat itu usianya 16 tahun.

Bakat musiknya berkembang karena tradisi di lingkungan keluarga, dimana beberapa saudaranya juga sebagai musisi – seperti percussionis Dulah Suweileh dan drummer senior di Surabaya Awad Suweileh.

Saat berusia 19 tahun, Karim tampil– sebagai musisi profesional  dengan menjadi drummer beberapa top band di Surabaya –dan bermain di Restaurant Pub dan Hotel juga beberapa pertunjukan musik secara umum.

Ia lalu pindah ke Jakarta pada tahun 1972, lalu bergabung dengan beberapa musisi Jazz Indonesia seperti Nick Mamahit dan  Jack Lesmana, dengan mereka ini, mengisi program acara  Jazz di TVRI saat itu,  yang bernama “Nada dan Improvisasi” – 2 musisi jazz senior inilah yg menginspirasi dan memberikan pengaruh yang kuat rasa jazz dalam perjalanan kariernya sebagai jazz drummer.

Di tahun 1975  ia bekerja sama dengan “Pramaqua” yaitu kerjasama antara dua distributor musik “Aquarius” dan radio “Prambors”  untuk memproduksi beberapa album rekaman Pop Jazz Indonesia. Untuk Project rekaman ini berkolaborasi dengan beberapa musisi seperti Jopie Item, Ruli Johan, Wempie Tanasale, Abadi Soesman, Alex Faraknimella. Juga bersama musisi  lainnya seperti Chris Kaihattu dan Yance Manusama membuat beberapa album rekaman,  diantaranya dalam album “Nada dan Improvisasi”.

Di project rekaman ini melibatkan juga  beberapa penyanyi  seperti Rien Jamain, Nunung Wardiman, Margie Segers, Jackie Bahasoan dan Chris Kaihattu  sampai dengan Utha Likumahuwa – dalam lagu ‘Tersiksa Lagi’. Pada periode ini sempat bekerja sama dengan beberapa promotor pertunjukan terkenal menyelenggarakan pertunjukan live musik dibeberapa kota di Indonesia

Dari tahun 1979 hingga– 1982  bermukim di Sydney Australia, bersama musisi Indonesia yang bermukim disana seperti Bill Saragih dan Jack Lesmana mengisi acara regular live music di beberapa Hotel dan Pub,  serta  mengadakan beberapa workshop dibeberapa Jazz Club di Sydney Australia.

Tahun 1984  ambil bagian dalam International tour show ke Eropa di 10 (sepuluh) kota di Belanda bersama “The Funk Section”, group yang dibentuknya bersama Chris Kaihattu.

Tahun 1985, bersama “Bhaskara 85”  turut berpartisipasi dalam “North Sea Jazz festival” di Den Haag Holland  – Dengan band yang sama., tradisi ini terus berlanjut sampai yang keempat  kalinya di tahun 1991.

Karim Suweileh merupakan Indonesian Endorser pertama dengan ‘Premier’ drum.

Di tahun 2000, ia menerima award pada ‘Zildjian day’– sebagai PERFORMER DRUMMER  dalam katagori ‘ BEST JAZZ DRUMMER’ dan mendapat ‘life time achievement awards’ di tahun 2006.

Hingga saat ini Karim Suweileh masih aktif sebagai Freelance drummer – di berbagai acara musik rutin di beberapa hotel berbintang selain sebagai– Drum Instructor juga sebagai Music Produser.

 

Exit mobile version