Undangan menyusuri Sudut Kota Jakarta bersama Lantun Orchestra
Ajakan tersebut kembali hadir setelah penantian cukup lama.
Sejak tahun 2014 lalu, Lantun Orchestra hadir memberikan angin segar dan selalu disambut dengan antusias bagi para penikmat musik dengan tampilan unik melalui kostum panggung berbalut kebaya dan batik, plus berikan perpaduan musik tradisi Betawi dan Jazz yang nikmat didengar semua kalangan.
Kali ini, ada yang berbeda dari Lantun Orchestra. Tepatnya, 1 November lalu, Lantun Orchestra menjawab kerinduan fans-nya dengan album berkonsep “Respon Ruang terhadap Kota Jakarta.”
Jadi, tak heran kalau mereka menampilkan potret yang khas dari kehidupan urban berupa jemuran gantung. Desain bergaya pop art bercorak warna-warni neon pada cover-nya, menjadikan pemandangan umum yang lekat dengan permukiman padat penduduk itu punya kesan artistik.
Album terbaru Lantun Orchestra berisi tujuh lagu dan komposisi yang ditulis dan di-aransemen oleh musisi muda Chaka Priambudi yang sekaligus menjadi kreatornya.
Lantun Orchestra bukanlah grup band, melainkan sebuah ide yang dikembangkan Chaka sebagai bentuk partisipasi kolektif musisi muda dan inovasi dalam menjawab tantangan terhadap pengembangan musik tradisi dan populer saat ini.
Warung, Pecinan, dan Kutunggu Kau di Salemba menjadi tiga lagu andalan Lantun Orchestra di album tersebut. Ketiganya menjadi favorit di antara para pendengar karena berlirik dan bervokal.
Sementara komposisi lain yang banyak mendapat respon positif, adalah Topeng Monyet dan Nasi Kuning.
Melalui lagu dan komposisi pada album itu Lantun Orchestra tak hanya hendak mengajak kita berkeliling menikmati nuansa Jakarta, tetapi pula sajian rasa musik yang variatif dengan alunan gambang kromong, ballad, smooth jazz, hingga dangdut.
Chaka mengkategorikan genre Lantun Orchestra sebagai #BetawiJazz.
Album Lantun Orchestra tersedia dalam bentuk CD yang distribusinya diedarkan oleh label Demajors, Album ini juga dapat diakses melalui iTunes, Spotify, dan Deezer.