NgayogJazz 2018 diawali slametan, diakhiri tepuk tangan dan senyuman
Nampak di beberapa sudut Desa Gilangharjo, keramaian mulai menipis. Beberapa warung dari pasar jazz sudah kukutan bahkan beberapa diantaranya telah menghitung pendapatan yang diterima. Para sedulur jazz pun mulai memenuhi Panggung Jagabaya, sebagai lokasi dan panggung penutup kemeriahan Ngayogjazz 2018. Tanda bahwa rangkaian penyelenggaran Ngayogjazz telah mendekati akhir.
Berbagai elemen yang berpartisipasi dan menjadi bagian dari perangkat pendukung Ngayogjazz telah membantu dengan maksimal supaya tahun ini bisa berjalan dengan lancar. Slametan menjadi pintu utama sebelum acara berlangsung, dengan harapan bahwa semua berjalan dengan baik. Semua hal tersebut terealisasi hari ini. Seluruh acara berjalan dengan lancar tanpa ada halangan bahkan cuaca pun mendukung penuh perayaan Ngayogjazz 2018 di Desa Gilangharjo. Beberapa penampil seperti Kika Sprangers, Syaharani dan beberapa komunitas jazz pun turut mengacungi jempol ketika sedang melakoni cek suara.
Kemeriahan Ngayogjazz berlanjut ketika matahari ada tepat di atas kepala, para penduduk ikut menikmati musik yang tersaji. Setelah kirab budaya selesai di Panggung Jagabaya, Syaharani tampil dihadapan ratusan sedulur jazz bahkan diantaranya ikut bergerak menikmati irama musik. Menjelang malam, ada Kika Sprangers, Brayat Endah Laras, dan OZMA yang penampilannya menarik banyak mata dan telinga sedulur jazz semuanya pada gelaran Ngayogjazz tahun ini. Para penduduk pun nampak antusias, tidak sedikit dari mereka yang berusaha mendokumentasikan peristiwa yang terjadi di Ngayogjazz dengan handphone.
Tohpati di Panggung Jagatirta mengawali rangkaian penutupan Ngayogjazz. Setelah itu dilanjutkan Idang Rasjidi & His Next Generation, yang menggandeng Margie Segers dan Tompi, menutup kemeriahan Ngayogjazz di Panggung Jagabaya. Sedulur jazz nampak dimanjakan sepenuhnya dengan permainan apik dari para penampil yang tak perlu diragukan lagi. Tak terasa beberapa lagu telah dimainkan, para Pranata Acara pun berkumpul menjadi satu menjadi penanda Ngayogjazz telah resmi ditutup. Negara Mawa Tata Jazz Mawa Cara dipresentasikan dengan apik. Sampai bertemu kembali di Ngayogjazz 2019 ya Honn! Matur nuwun dan salam hangat dari Desa Gilangharjo!