Purwacaraka, Dewa Budjana dan Trie Utami bersama Sound Of Borobudur tutup Festival Pamalayu Dharmasraya
Sejumlah musisi kenamaan Indonesia yang tergabung dalam Sound Of Borobudur, yakni Komposer sekaligus pianis Purwacaraka, Vokalis Trie Utami, dan Gitaris Dewa Budjana akan tampil perdana di Bumi Ranah Cati Nan Tigo, pada malam puncak HUT Kabupaten Dharmasraya, ke-16, di Komplek Candi Pandang Roco, Senin (6/1) malam.
14 pemain akan tampil dengan alat musik hasil replika dari pahatan di relief Candi Borobudur. “Kami ingin menunjukkan interpretasi dari temuan kita di relief candi Borobudur. Interpretasi dari yang tergambar tanpa referensi bunyi apapun, lalu kita bikin komposisi,” ujar Purwa yang merupakan produser Sound Of Borobudur.
Konon leluhur kita memiliki peradaban yang sudah maju sejak jaman kerajaan di abad ke 7. Terbukti dari temuan-temuan gambar yang menyerupai sebuah orchestra lengkap dengan berbagai jenis alat musik yang terdapat pada relief candi borobudur, terangnya lebih lanjut.
Saat didampingi Bupati musisi ini menjelaskan bahwa mereka berencana memainkan beberapa jenis lagu, diantaranya komposisi orisinal, lagu daerah, dan Indonesia terkini.
Selain ketiga musisi diatas, Sound of Borobudur juga menyertakan Bintang Indrianto, Herwan Wiradireja, Mochamad Saatsyah, Jalu Gatot Pratidina, Victor Parulian, Dunung Basuki, Fariz Alawan, Taufan Irianto, Aktivano Cristian, Chaka Priambudi, Agusto Andreas, dan Eko Suprianto.
Kegiatan rangkaian Festival Pamalayu yang sudah digelar sejak 22 Agustus 2019 hingga 7 Januari 2020 memiliki semangat serupa Sound Of Borobudur yakni menggali sejarah, sebagaimana harapan Bupati Sutan Riska untuk, “meluruskan kembali sejarah dari Dharmasraya masa lampau”. Dirinya berharap, Festival Pamalayu merupakan salah satu upaya untuk menggali nilai nilai luhur dan di rumuskannya kembali untuk dijadikan penyemangat kehidupan.