Sejak kecil, Charlie Watts drummer The Rolling Stones ini terbiasa mendengarkan musik jazz dan kemudian jatuh cinta kepadanya, salah satu kawan berbagi kuping mendengarkan jazz adalah: pencabik bass Dave Green, Jelly Roll Morton dan Charlie Parker.
Watts lahir di London, Inggris, 2 Juni 1942. Dia berasal dari keluarga buruh. Ayahnya adalah supir di perusahaan kereta api dan ibunya seorang buruh pabrik, keluarganya pernah tinggal di Islington, London Utara.
Sebelum bergabung dengan The Rolling Stones pun, Watts main drum untuk beberapa band beraliran jazz dan blues. Menurut Phillip Norman dalam buku, “The Stones: The Acclaimed Biography” (2002) di halaman 75, Watts sangat mencintai jazz di atas genre-genre musik lainnya. Namun, dia tidak melihat harapan dalam karier musiknya. Musisi blues legendaris Alexis Korner lantas menyarankannya untuk main drum secara permanen di grup The Rolling Stones.
Watts bukan anggota asli The Rolling Stones di awal pembentukkannya. Ia menjadi anggota band itu pada 1963 untuk menggantikan posisi Tony Chapman. Setelah dia bergabung, Watts membawa nuansa-nuansa blues ke beberapa musik gubahan The Rolling Stones era 1960-an dan 1970-an.
Sebelum total ngeband bareng The Rolling Stones, ia adalah desainer grafis di perusahaan periklanan. Setelah setahun belajar di Harrow Art School, Watts memutuskan cabut dan bekerja di Charlie Daniels Studio’s. Pekerjaan itu dilakoninya sambil main band bersama Blues Incorporated di kafe dan bar di sekitar London.
Ia bergabung dengan The Rolling Stones setelah masuknya Bill Wyman pada akhir 1962. Watts pertama kali tampil sebagai drummer permanen The Rolling Stones di Early Jazz Club pada 2 Februari 1963. Di masa ini, mulanya band kesulitan menggaji Watts, tapi masalah ini teratasi seiring dengan menanjaknya ketenaran grup ini.
The Rolling Stones lalu masuk dapur rekaman pada awal 1964. Hingga saat kematiannya pada 21 Agustus 2021 lalu, Watts tak pernah absen sekali pun dalam penggarapan semua album The Rolling Stones.
Selamat jalan Charlie Watts!