News

Kenny Garret – Sounds from the Ancestors

Pemain saksofon Kenny Garret ini pernah saya saksikan penampilannya di Java Jazz Festival 2013. Garret telah banyak bermain dengan musisi jazz hebat selama kariernya yang termasyur termasuk dengan Miles Davis, Art Blakey dan Freddie Hubbard, sebuah warisan yang dia akui dan terus dikembangkan dalam albumnya sendiri.

Seperti judul albumnya, “Sounds from the Ancestors” yang dirilis Agustus 2021 oleh Mack Avenue Records, mengekplorasi warisan musik leluhurnya, menjelajahi berbagai gaya musik dari Afrika dan diaspora Afrika. Pendekatan ini, mirip yang telah diambil oleh musisi muda terkemuka yang berbasis di London, Inggris seperti: Shabaka Hutchings, Nubya Garcia dan Nèrija, tetapi dengan penekanan pada genre seperti jazz Afro-Kuba, black soul Amerika serta R&B.

Album Miles Davis, “On the Corner” adalah pengaruh terekreditasi, tetapi sebagian besar karena pendekatan inventifnya untuk memperluas kosakata jazz. Ini adalah musik yang jauh lebih melodis yang nyaman dalam tradisi jazz modern.

Garrett kali ini di dukung oleh sederet musisi: Vernell Brown Jr (piano), Corcoran Holt (bass), Ronald Bruner (drum) dan Rudy Bird (perkusi).

Album ini juga banyak menampung musisi tamu termasuk: vokalis Dwight Trible, Linny Smith, Chris Ashley Anthony dan Sheherazade Holman.

Semua lagu ditulis oleh Garrett dengan pengecualian interpolasi singkat dari, “A Love Supreme” karya John Coltrane, ini muncul di trek awal yang menonjol.

“Hargrove” yang juga menampilkan kontribusi vokal terbanyak, termasuk vokal Garrett sendiri, melalui ritme yang terus berkembang dari ketukan hard-bop dalam tradisi Roy Hargrove menjadi sesuatu yang lebih mirip ke gaya musik John Coltrane.

Album ini diisi oleh dua versi kontras dari lagu jazz Afro-Kuba, “It’s Time to Come Home” masing-masing memiliki ritme perkusi yang menular. Versi pertama adalah klimaks dengan lantunan vokal Dreiser Durruthy, sedang di versi kedua berangsur-angsur memudar.

“When the Days Were Different” mengambil pengaruh utamanya dari R&B dan Gospel. Sedang komposisi, “For Art’s Sake” jelas merupakan penghargaan untuk Art Blakey, tetapi juga untuk Tony Allen yang tampak sekali bernafaskan Afrobeat yang terlihat jelas, yang semuanya melihat ke masa lalu untuk suara masa depan dan evolusi jazz.

Kenny Garrett tampil di level tertinggi dan membuat musik yang merdu dan mudah di akses sambil tetap mempertahankan integritasnya.

(Keterangan photo) Vinyl Album, “Sounds from the Ancestors”.

Ahmad Jailani

Menyukai jazz sejak masih di SMP. Wiraswastawan yang mulai membentuk komunitas Balikpapan Jazz Lovers pada 2008 ini juga kerap menulis artikel jazz di koran-koran lokal di Balikpapan dan sejak 2009 rutin menulis tentang jazz di akun facebook.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker