Madame & Toean Merilis Single Keempat Berjudul “Chanson de Nuit”
Menawarkan nuansa balada sendu dengan balutan bahasa Prancis dan Indonesia

Grup musik asal Kota Bandung, Madame & Toean merilis single terbaru sekaligus keempat mereka berjudul “Chanson de Nuit” pada Jumat, 26 November 2021. Perilisan lagu dari grup beranggotakan Rahma Sekar Savitri (vokal), Taufik Hidayat (gitar), Charly Septriana (gitar), Ilham Septia (kontrabas), Mega Ariani (selo) dan Indira E. Hartanto (biola) ini merupakan langkah lanjutan pasca mereka mengenalkan debut “Bonjour” pada tahun 2018 dan disusul oleh lagu lain dengan judul “L’arc en Ciel” dan “Paris de Java” pada tahun 2020.
Lagu “Chanson de Nuit” dalam hematnya membawa cerita tentang kerinduan seseorang kepada sosok yang menghilang dalam hidupnya. Sementara “Chanson de Nuit” sendiri memiliki arti harfiah; nyanyian malam. Lagu ini ditulis oleh vokalis, Rahma Sekar Savitri. Ia merangkai lirik dengan rajutan dua pendekatan penulisan bahasa, yakni bahasa Prancis dan Bahasa Indonesia.
“Emosi cerita dan musikal yang dibangun dari awal hingga pertengahan lagu merupakan emosi kesedihan. Kemudian, pada saat interlude terdengar lebih riang. Dalam hal ini merupakan gambaran emosi saat seseorang mengenang kembali memori-memori indah. Setelah itu dinamika musik berkembang ke emosi yang campur aduk antara kesedihan dan kenangan. Lalu, pada akhir lagu, musik kembali menjadi sepi sebagai gambaran penerimaan dan upaya melepaskan,” sebut Rahma Sekar Savitri.
Sedangkan Mega Ariani berujar bahwa lagu ini merupakan implementasi dari suasana sepi malam hari dengan taburan rasa rindu yang mendalam. “Merujuk pada judul dan tema cerita, Madame & Toean ingin menghadirkan nuansa sepi malam hari yang dipenuhi rasa rindu melalui lirik, melodi, dan harmoni. “Chanson de Nuit” merupakan gambaran dari perjalanan emosi dari seseorang yang telah kehilangan sosok berharga di hidupnya,” katanya.
Kesenduan cerita yang dibangun ini lantas ditimpali dengan nuansa bebunyian musik balada sendu. Keragaman palet musik bergaya gypsy Jazz ’40-an tetap menjadi pijakan. Namun, kali ini lebih dikembangkan bersamaan dengan alur musikal yang magis, terkudap juga suasana nada-nada memilukan. Palet-palet yang dipilih menjadi sajian ini membuat lagu “Chanson de Nuit” terdengar bersahaja dan tentu saja syarat makna dengan berbagai sensasi emosi penyejuk hati.
“Chanson de Nuit” sendiri mulai digubah pada pertengahan tahun 2017 oleh Rahma Sekar Savitri yang juga berperan menciptakan melodi lagunya. Setelah melalui proses penciptaan dan aransemen yang cukup panjang akhirnya lagu ini berhasil dirampungkan pada awal tahun 2018. Untuk proses rekamannya sendiri baru dilaksanakan satu tahun kemudian yaitu di tahun 2019 bertempat di Studio 8, Bandung dengan proses pemolesan akhir audio (mixing dan mastering) oleh Billy Ramdhani dari CLM Studio.
Lagu “Chanson de Nuit” turut pula dibarengi oleh ilustrasi pendamping lagu. Madame & Toean menunjuk seniman muda asal Bandung bernama Al Zeinuar Tresno (@la_bounce) untuk menggambarkan makna dari lagu secara menyeluruh. Tekstur yang digambarkan Al menampilkan sesuatu yang mencerminkan rasa kehilangan yang mendalam dengan goresan-goresan kesedihan yang pekat namun memikat di saat yang bersamaan.
“Chanson de Nuit” bisa didengar di pelbagai layanan musik streaming seperti Spotify, iTunes, Deezer dan lain sebagainya.
***
MADAME & TOEAN (dibaca: Madam dan Tuan) merupakan grup musik yang terbentuk di Kota Bandung pada tanggal 9 Juli 2016. Pembentukannya bermula dari ketertarikan tiap personil Madame & Toean terhadap musik Jazz, terutamanya musik Jazz era ’40-an dari dua negara berbeda; Prancis dan Indonesia. Madame & Toean beranggotakan Rahma Sekar Savitri (vokal), Taufik Hidayat (gitar), Charly Septriana (gitar), Ilham Septia (kontrabas), Mega Ariani (selo) dan Indira E. Hartanto (biola).
Madame & Toean bersepakat menawarkan jenis musik gypsy jazz—namun dengan sentuhan tambahan macam ragtime, swing dan lain-lain, sebagai citra musikal yang diusung. Sedang secara filosofi, Madame & Toean adalah representasi dari kawin silang budaya Prancis dan Indonesia. Dua kata ini juga kemudian ditulis dengan ejaan masing-masing Negara. Madam ditulis bergaya Prancis, “Madame”, sedangkan Tuan ditulis dengan gaya ejaan lama yaitu “Toean”.