News

Rebekah Reid, violinis pendobrak tembok genre dan politik

Pemain biola yang berbasis di London, Rebekah Reid, mendobrak penghalang antara genre dan perbedaan politik dengan campuran teknik klasik yang memabukkan dan improvisasi yang tak kenal takut. Biola Rebekah Reid yang berusia 235 tahun, sangat ekspresif dan meyakinkan, dapat di dengar diantara ritme Afrobeat yang chunky.
Dia mengaku pendidikan musiknya adalah musik klasik buka jazz, sebenarnya biola jarang dalam pengaturan dalam jazz apalagi dengan latar belakang musik klasik yang biasanya tidak didorong untuk melakukan jazz dan improvisasi.
Reid mengatakan kepada majalah Jazzwise; “Jazz lebih terbuka untuk mendorong batasan dan gaya. Kolaborasi jauh lebih umum dan mengarah pada campuran gaya dan budaya. Untuk pemain biola wanita kulit hitam, ini lebih merupakan tempat yang ramah”.
Dia memuji dukungan amal dari Jazz North, Catherine Yates dan Pavel Fischer karena mengajarinya “rahasia bermain biola” mereka dan Chineke!, sebuah orkestra yang musisinya didominasi kulit hitam Asia, yang membantunya mendapatkan biola Johan Karl Klotz tahun 1786 dari Yayasan Keluarga Harrison Frank.
Setelah lulus dari The Royal Nothern College of Music (pertunjukkan biola), Reid dengan cepat menemukan bahwa ia dapat berimprovisasi dan menulis lagu, mengambil inspirasi dari berbagai artis seperti Bach, Brahms, dan Paganini, Miles Davis, John Coltrane, Erykah Badu, Fela Kuti, Aphex Twin dan Flaying Lotus.
Reid bereksprimen dengan looper dan pedal efek, menggabungkannya dengan teknik string tradisional untuk menciptakan dunia suara yang unik pada biolanya dan narasi nada yang menangkap imajinasi pendengarnya.
Dia tampil secara teratur sebagai solois, orkestra, kamar dan musisi sesi dengan berbagai ansembel. Dia juga memimpin dan mengelola band Tãpp, sebuah kolektif musik loop pedal dinamis dan ekspremental yang menampilkan kolaborasi dengan musisi dari London dan Manchester. Tãpp menciptakan musik orisinal melalui looping dan improvisasi langsung, mengambil inspirasi dari Baroque, klasik dan jazz.
Tujuan Reid adalah untuk membawa musik klasik ke era modern dan membaginya dengan beragam audiens selalu menjadi motivasi yang kuat, sangat mempengaruhi gaya dan pendekatan uniknya sebagai komposer dan pemain biola konser. Dalam setiap pertunjukkan, tujuannya adalah musik merangsang keingintahuan masyarakat dan membangkitkan gerakan musik baru.

Ahmad Jailani

Menyukai jazz sejak masih di SMP. Wiraswastawan yang mulai membentuk komunitas Balikpapan Jazz Lovers pada 2008 ini juga kerap menulis artikel jazz di koran-koran lokal di Balikpapan dan sejak 2009 rutin menulis tentang jazz di akun facebook.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker