News

Riau Rhythm gelar konser Tour di Amerika Serikat

Persentasikan budaya Melayu dengan tampil di Chicago, New Jersey hingga New York

Riau Rhythm menggelar konser persentasi di Amerika Serikat dengan tampil di 4 panggung pertunjukan di Carpenter St dan Old Town School, Chicago, Illinois, Madison Avenue, New York dan Jersey City Theatre, New Jersey mulai dari 19 hingga 24 September 2023.

Dengan dukungan dan fasilitasi FBK IB (Fasilitasi Bantuan Kebudayaan Interaksi Budaya) Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, kelompok musik asal Pekanbaru Provinsi Riau yang berdiri sejak tahun 2001 hingga sekarang menapaki usia 22 tahun dan telah menghasilkan 7 album studio dan 2 album live yang semua konsep musikal nya bersumber dari kekayaan tradisi melayu dan sastra lisan melayu yang erat berkaitan dengan isu terkini, berhubungan dengan korelasi budaya lampau dan saat ini.

Violano Rupiyanto sebagai musisi sekaligus project manager menyebutkan bahwa diplomasi dan komunikasi intens di bangun dari awal tahun 2023 lalu dengan pihak pengundang di Amerika Serikat, hingga Riau Rhythm dapat memberikan persentasi perdana mereka dengan membawa 8 orang personil yang terdiri dari Rino Dezapaty (Composer/Gambus), Violano Rupiyanto (Gambus/12 string Guitar), Giring Fitrah (Calempong/Vocal), Cendra Putra Yanis (Cellist), Viogy Rupiyanto (Violin/Vocal), Hendri Faizal (Keyboard/Accordion), Hafiz Tisyan (Flute/Bamboo) dan Refi Lesta Hakim (Drum/Percussion)

***

Riau Rhythm telah melewati proses yang memakan waktu tak sedikit. Setidaknya mereka mulai berusaha masuk ke panggung pusat pertunjukan dunia di Amerika Serikat mulai dari tahun 2003 saat pertama kali mengirim dokumen, proses pengiriman dokumen melalui ekspedisi dengan mengirimkan berkas dokumen karya berbentuk video hingga berbulan bulan namun belum juga dinyatakan lolos karena proses pengiriman dan penyeleksian yang ketat.

Berbekal niat untuk mempersentasikan budaya Melayu di negeri Paman Sam yang dikenal sebagai pusat pertunjukan dunia meski belum berhasil meyakinkan Riau Rhythm tak berhenti berproses hingga mereka mengawali debut dari Asia, Eropa dan Australia dengan menghasilkan 7 album studio dan 2 album live dari tahun 2004 hingga 2020.

Setelah melewati lebih dari 100 panggung dalam negeri hingga internasional seperti Italia, Prancis, Turki, Malaysia, Singapura, Australia, Spanyol, Portugal, Swiss dan India, Riau Rhythm dengan konsistensinya terus bertahan dengan mengekplorasi, riset dan re-make budaya melayu ke perekaman audio dan panggung panggung musik, hingga Rino Dezapaty komposer yang juga founder kelompok ini mulai membaca riset konsep Proto Melayu (Melayu Tua) sebelum masehi di tahun 2007 sampai 2012 dan proses album SUVARNADVIPA dengan Riset sejarah Candi Muara Takus.

Konsep fusion di album Satellite Zapin yang bersumber dari Sejarah Siak Seri Inderapura hingga deutro melayu (Melayu Baru) tentang sejarah perdagangan Riau Lingga dan Malaka mengangkat tema Awang Menunggang Gelombang sejarah abad 15, tokoh utama panglima Awang yang dikenal navigator ulung yang juga diberi hadiah gelar oleh Raja Spanyol sebagai Henrique De Malacca yang menyelesaikan misi ekspedisi Ferdinand Magellan dengan kapal Victoria yang berkeliling dunia untuk mencari rempah rempah hingga terjadinya akulturasi budaya, bahasa, sosial dan percampuran instrumen-instrumen tradisi Nusantara yang tidak lagi mencari akar (root) namun mencari jalan (route) sebagai sumber penciptaan dan tekad kuat Riau Rhythm untuk terus konsisten bermusik di jalan sunyi jauh dari kata industri musik.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker