News

Mad Madmen diantara dualisme beriorientasi funk, groove vs chordal dan komposisi melodis

Mad Madmen adalah duo musik yang berbasis di Jakarta yang dibentuk pada tahun 2018 yang terdiri dari Kalam Mahardhika (Gitar/Vokal) dan Marvin Muhammad (Bass/Vokal).

Dinamika musik Mad Madmen memainkan elemen dualisme antara Kalam yang lebih berorientasi funk, groove, dan ritme komposisi dan Marvin yang chordal, bertekstur, dan komposisi melodis yang berkembang bersama selama bertahun-tahun persahabatan mereka.

Setelah merilis 1 album penuh (Mental Breakdance), 1 EP (Ego Friendly), 1 EP kolaboratif (Sesi Kotak Sepatu Mad Madmen), dan 5 single (Mad Mad Woman, Cold Turkey, 5’s & 7’s, B.K.B/Kalamazoo, dan Kobe) Repertoar Mad Madmen menunjukkan tidak ingin mematuhi genre tertentu dan sebaliknya sangat menekankan pada konteks naratif yang dekat dan sayang kepada para anggota, dan elemen kejutan sepanjang lagu mereka seperti perubahan kunci dan tempo yang tiba-tiba, dan perubahan nuansa yang tiba-tiba.

***

Kalam Mahardhika yang lahir 14 Desember 1994 mulai belajar gitar sejak berusia 10 tahun dan mendapat pengaruh awal dari kelompok seperti Metallica, Megadeth, Pantera hingga Iron Maiden hingga ia terekspos dengan musik John Scofield “A go go” yang membuka cakrawala musiknya kepada Jazz, Funk dan R&B.

Ia belajar kepada Donny Suhendra (alm) dan sempat pula belajar di Institut Musik Daya Indonesia.

***

Marvin Muhammad lahir 17 Desember 1995 dan mulai belajar drum saat berusia 11 tahun, namun tak lama karena ia lebih tertarik pada instrumen gitar  bass dan mulai mengenal classic rock, metal, sound pop 60-an The Beatles hingga Jazz Fusion ala Weather Report, musik brasil hingga Indie Rock dan Pop.

Marvin belajar di MSI Pondok Indah dibawah arahan Franky Sadikin, Lie Andi dan lainnya. Ia lalu melajutkan pendidikan di UPH Conservatory of Music di tahun 2015.

***

Salah satu pencapaian Mad Madmen adalah karya “5’s & 7’s” mereka masuk dalam nominasi Anugerah Musik Indonesia dibawah kategori Karya Produksi Progresif terbaik 2020.

Agus Setiawan Basuni

Pernah meliput Montreux Jazz Festival, North Sea Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival, Chicago Blues Festival, Mosaic Music Festival Singapura, Hua Hin Jazz Festival Thailand, dan banyak festival lain diberbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker