Vincent Peirani pemain akordeon jazz Prancis dengan banyak talenta

Di usia remaja sepanjang kurun waktu 1994-1998, ia meraih banyak penghargaan internasional untuk akordeon klasik, antara lain Klingenthaler Accordion Competition(Jerman), Trophée Mondial Cassino (Italia) dan kompetisi akordeon internasional Reinach di Swiss. Puncaknya, ia meraih posisi terbaik untuk kategori akordeon klasik di kampus paling prestisius; Conservatoire National Supérieur de Musique de Paris pada tahun 1996.
Persentuhannya dengan musik jazz pada usia 16 tahun diawali dengan kegandrungannya pada karya-karya Bill Evans dan kelompok band jazz-rock asal Prancis, Sixun. Skeptisme awalnya pada instrumen akordeon yang ia pilih sendiri kemudian justru terjawab dengan sebuah kemenangan dalam La Defense Jazz Competition tahun 2003. Dari sinilah pintu kolaborasi dengan para maestro musik jazz Prancis mulai terbuka.
Albumnya antara lain Mesolex (2008), Gunung Sebatu (2009), EST (2010), Tanguillo (2013), Thrill Box (2013), Belle Époque (2014), Living Being(2015), Tandem(2016), Out Of Land(2017), Living Being II – Night Walker(2018), So Quiet (2019), Abrazo (2020) dan yang terakhir Joker (2022).
Vincent pernah datang ke Indonesia pada tahun 2015 dengan partner-in-crime-nya, pemain saksofon Émile Parisien dan waktu itu mereka tampil di 5 titik di tanah air.
Baca: Konser Duo Peirani – Parisien dari Perancis Konser 5 Kota di Indonesia
Tahun 2022 ini dalam rangka ASEAN-EU Cultural Festival, Vincent Peirani kembali datang bersama Émile Parisien dan pemain biola Sébastien Surel serta akan berkolaborasi dengan pianis Sri Hanuraga.
Konser akan berlangsung di IFI Thamrin Jakarta pada hari Senin, 19 September 2022 mulai pukul 18.30 wib dan tidak dipungut biaya.